loading...
Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatat sejumlah capaian nyata di sektor pangan, energi, dan kesejahteraan rakyat. Foto/istimewa
JAKARTA - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatat sejumlah capaian nyata di sektor pangan, energi, dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah berhasil menekan impor, memperkuat produksi dalam negeri, dan menghadirkan program sosial berskala nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut stok beras nasional kini lebih dari 4 juta ton. Angka itu tertinggi sepanjang sejarah, menandai berakhirnya impor beras medium. “Kalau dibandingkan tahun lalu, kita masih impor. Sekarang tidak lagi. Ini hasil dari gagasan besar Bapak Presiden,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Andi menuturkan, pemerintah telah mencabut 240 aturan penghambat dan menerbitkan 17 regulasi strategis dalam 10 bulan terakhir. Kementerian Pertanian juga memperkuat tata kelola yang bersih dan tegas terhadap korupsi dan mafia pangan.
Baca juga: Prabowo Optimistis Swasembada Pangan, Mentan: 3 Bulan Lagi Tak Impor Beras
Kebijakan penyederhanaan pupuk serta kolaborasi lintas lembaga mendorong kenaikan produksi. Bahkan, Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi produksi beras Indonesia mencapai 33,1 juta ton pada November. Pemerintah menaikkan HPP gabah menjadi Rp6.500/Kg dan jagung Rp5.500/Kg, meningkatkan pendapatan petani hingga Rp113 triliun. “Dulu kita impor 7 juta ton, sekarang negara lain ingin impor dari Indonesia,” kata Amran.
Di sektor energi, kebijakan mandatori biodiesel B40 menghemat devisa sebesar USD17,19 miliar atau Rp271,78 triliun serta menyerap hampir 2 juta tenaga kerja. “Pada 2025, kita sudah mandatori biodiesel B40, dan tahun depan direncanakan B50,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot.
Sementara itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyajikan lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bagi hampir 30 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, meliputi anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.