Pesan Menag pada Wisudawan Santri Tahfiz 30 Juz, Jadilah Al-Quran Berjalan

12 hours ago 3

loading...

Pesan Menag kepada Wisudawan Santri Tahfiz 30 Juz, Jadilah Al-Qur’an Berjalan/Kemenag

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hari ini menghadiri wisuda santri tahfiz Pondok Pesantren As’adiyah Pusat, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Ada 98 santri yang diwisuda karena sudah menyelesaikan proses menghafal 30 Juz Al-Qur’an.

Wisuda ini digelar bersamaan dengan kegiatan Ngaji Perdana Kurikulum Cinta di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo. Acara tersebut juga menjadi bagian dari penyambutan resmi 1.790 santri baru yang diterima Pondok Pesantren As’adiyah pada tahun ajaran ini.

Di hadapan para santri, Menag memberikan pesan penting tentang pemahaman dan penghayatan Al-Qur’an. Menurutnya, menghafal adalah tahap awal, tetapi yang lebih utama adalah memahami arti dan menyatu dengan nilai-nilai Al-Qur’an.

“Jangan bangga hafal Al-Qur’an kalau tidak paham artinya. Itu hanya tapap pertama. Kalau sudah tahu artinya dan mampu menjiwai, itu baru level ketiga. Tapi kalau sudah mampu menyatu dengan Al-Qur’an, anda akan jadi Qur’an berjalan,” tegas Menag di Wajo, Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: Apakah Boleh Memakai Parfum Beralkohol untuk Salat?

Dijelaskan Menag, pondok pesantren merupakan sistem pendidikan paling utuh yang memadukan kerja akal dan batin. Dikatakannya, keunggulan pesantren terletak pada kekuatan konsentrasi dan kontemplasi yang dijalankan para santri setiap hari, terutama di malam hari.

“Di pondok pesantren ini kita akan mengandalkan dua kekuatan: kekuatan konsentrasi dan kekuatan kontemplasi. Konsentrasi itu kerja akal, tapi kontemplasi adalah kerja batin. Inilah yang menampilkan mengapa alumni pondok As’adiyah itu hebat-hebat,” jelasnya.

As’adiyah, kata Menag, merupakan salah satu pondok pesantren yang memenuhi ciri-ciri tempat penuh berkah atau munzalan mubarakah. Sebab, pesantren ini berada di wilayah yang secara alamiah dan spiritual sangat mendukung tumbuhnya keilmuan dan keteladanan.

“Sengkang ini adalah munzalan mubarakah, tempat yang penuh berkah. Tidak salah kalau berbagai pelosok datang ke Sulawesi Selatan dan memilih Pesantren As’adiyah. Karena di sini ada keberkahan tempat, keberkahan waktu, dan keberkahan ilmu,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri Bupati Kabupaten Wajo Andi Rosman, Ketua DPRD Kabupaten Wajo Firmansyah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang, Direktur Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Nyayu, serta para pengasuh, alumni, dan wali santri.

(aww)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |