loading...
Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) menegaskan komitmen untuk berjalan bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam upaya mempercepat kebangkitan karet rakyat di Indonesia. Foto/Istimewa
JAKARTA - Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) menegaskan komitmen untuk berjalan bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam upaya mempercepat kebangkitan karet rakyat di Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Umum Apkarindo Irfan Ahmad Fauzi usai melakukan audiensi dengan Menteri Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dalam pertemuan itu, Apkarindo menyampaikan sejumlah aspirasi dan rekomendasi kebijakan yang disambut dengan sangat baik oleh Menteri Pertanian. “Pak Menteri mendengar langsung suara petani karet rakyat dan berkomitmen untuk segera menindaklanjuti langkah-langkah strategis yang kami usulkan. Beliau ingin memastikan karet kembali menjadi komoditas unggulan nasional yang menyejahterakan rakyat,” ujar Irfan.
Irfan menjelaskan, Mentan Amran Sulaiman senantiasa menunjukkan keteguhan dan fokus bekerja membela kepentingan petani. “Pak Menteri tidak menanggapi dengan perdebatan, tapi dengan kerja. Beliau tetap turun ke lapangan, menerima aspirasi petani, dan mencari solusi konkret. Ini sikap pemimpin yang kami hormati dan dukung,” tambahnya.
Baca juga: Produksi Tembus 34,77 Juta Ton, Mentan Amran: Tahun Ini Tidak Ada Impor Beras
Dalam audiensi itu, Apkarindo mengajukan beberapa langkah prioritas untuk memperkuat sektor karet rakyat. Pertama, percepatan program replanting dengan skema tumpangsari jagung di lahan replanting, agar petani tetap memiliki penghasilan selama masa tanam ulang.
Kedua, memasukkan komoditas karet dalam skema pendanaan BPDP, seperti sawit, guna memperkuat pembiayaan dan riset hilirisasi. Ketiga, perluasan penggunaan karet alam dalam campuran aspal jalan dan proyek infrastruktur nasional, agar serapan hasil kebun rakyat meningkat.
Keempat, revisi Permentan Nomor 38/Permentan/OT.140/8/2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (BOKAR) untuk menata ulang tata niaga karet agar lebih adil, transparan, dan memberikan harga yang layak bagi petani.































