loading...
CLIK dan Perbarindo menjalin kemitraan strategis untuk meningkatkan pemanfaatan informasi kredit dan analisis risiko di sektor BPR. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) dan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) menjalin kemitraan strategis untuk meningkatkan pemanfaatan informasi kredit dan analisis risiko di sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat peran BPR dalam mendukung inklusi keuangan nasional, terutama di daerah-daerah. Perbarindo akan mendukung perluasan akses CLIK ke jaringan BPR di seluruh Indonesia, serta berkolaborasi dalam kegiatan pemasaran dan edukasi untuk meningkatkan literasi penggunaan data kredit.
"BPR memiliki peran penting dalam mendukung inklusi keuangan nasional, khususnya di daerah. Kerja sama ini kami harapkan dapat membantu BPR menilai risiko kredit dengan lebih akurat, sekaligus memperluas pemahaman akan pentingnya informasi kredit yang berkualitas," ujar Riza Kristanto, Chief Commercial Officer PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), dalam keterangan resminya, Selasa (10/6).
Baca Juga: Breaking News! Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Kredit Sritex Rp3,6 Triliun
CLIK, sebagai penyedia layanan sistem informasi kredit yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akan menyiapkan layanan custom scoring model yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan dan karakteristik unik sektor BPR. Model ini akan memberikan penilaian risiko kredit yang lebih relevan terhadap kondisi dan karakteristik nasabah BPR, termasuk mempertimbangkan data historis dan lokalitas pasar di daerah operasional masing-masing.
Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh sejumlah tokoh penting di sektor keuangan, termasuk Dian Ediana Rae (Dewan Komisioner OJK), Purbaya Yudhi Sadewa (Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan/LPS), Musthofa (Anggota Komisi XI DPR RI), Ony Suharsono (Direktur Utama Bank Jateng), serta pejabat tinggi lainnya.
Ketua Umum Perbarindo, Tedy Alamsyah, menyatakan bahwa akses terhadap informasi kredit yang lebih luas dan akurat akan memperkuat daya saing BPR serta membantu menjaga kualitas kredit. "Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dan meningkatkan layanan kepada masyarakat," katanya.