Pakar Nilai Peta Buatan Prancis Biang Kerok Perang Thailand-Kamboja

1 day ago 8

loading...

Pakar menilai akar masalah perang Thailand dan Kamboja sekarang ini adalah peta perbatasan yang dibuat Prancis. Foto/Phnom Penh Post

JAKARTA - Thailand dan Kamboja telah terlibat perang di sepanjang perbatasan sejak Kamis, dan hingga Jumat (25/7/2025) pagi sudah 14 orang tewas di pihak Thailand. Pakar menilai perang ini konflik ini sebenarnya dipicu oleh peta perbatasan yang dibuat Prancis.

"Akar masalah itu pertama-tama karena peta perbatasan yang dibuat oleh Prancis," kata Teuku Rezasyah, pakar hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, dalam "SINDO PRIME" di SINDO TV.

"Namun, Prancis saat itu membuat petanya dalam konteks rivalitas antara Inggris, Prancis, dan Belanda di Asia Tenggara. Sehingga memaksakan perbatasan itu tanpa mengindahkan sosiolingustik, kerapatan hubungan kekerabatan, dan kedekatan spiritual antara penduduk di perbatasan," paparnya.

Baca Juga: Mengapa Thailand dan Kamboja Tiba-tiba Perang? Ini yang Sebenarnya Terjadi

Pertempuran terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat di sepanjang perbatasan melukai lima tentara Thailand dan menyebabkan Bangkok menarik duta besarnya dari Kamboja serta mengusir utusan Kamboja untuk Thailand.

Pada hari Jumat, pejabat tinggi Kamboja di provinsi Oddar Meanchey, Jenderal Khov Ly, mengatakan pertempuran kembali terjadi dini hari di dekat kuil kuno Ta Muen Thom. Jurnalis Associated Press di dekat perbatasan melaporkan telah mendengar suara tembakan artileri sejak dini hari.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa setidaknya empat warga sipil terluka dalam pertempuran hari Kamis di sana dan lebih dari 4.000 orang telah mengungsi dari desa-desa mereka di sepanjang perbatasan ke pusat-pusat evakuasi. Ini adalah laporan pertama tentang korban jiwa dari pihak Kamboja.

Eskalasi ini merupakan contoh langka konflik militer antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), meskipun Thailand sebelumnya pernah berselisih dengan Kamboja di perbatasan dan telah terlibat dalam pertempuran sporadis dengan negara tetangga di barat, Myanmar.

"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan menyelesaikan masalah apa pun melalui dialog," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

Thailand dan Kamboja Saling Menyalahkan

Thailand dan Kamboja saling menyalahkan atas pertempuran tersebut, menuduh bahwa warga sipil menjadi sasaran.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |