Miliarder Ray Dalio Sebut Sudah Terlambat untuk Selamat dari Efek Merusak Tarif Trump

5 hours ago 3

loading...

Miliarder Ray Dalio menyakini sudah terlambat untuk selamat dari dampak buruk ekonomi yang ditimbulkan oleh tarif Presiden Donald Trump. Foto/Dok Reuters

JAKARTA - Miliarder Ray Dalio menyakini sudah terlambat untuk selamat dari dampak buruk ekonomi yang ditimbulkan oleh tarif Presiden Donald Trump . Anggota Dewan Penasihat BPI Danantara itu menekankan, bahwa tantanan ekonomi dunia dengan AS berada di pusatnya sudah rusak.

"Berdasarkan banyak indikator, tampaknya kita berada di ambang tatanan moneter, politik domestik dan tatanan dunia internasional yang rusak karena fundamental tidak berkelanjutan dan buruk," tulis Ray Dalio dalam sebuah postingan di media sosial.

Pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar berdasarkan aset mengaku telah mendengar dari banyak orang, termasuk eksportir yang berdagang dengan Amerika Serikat, mengutarakan bahwa "apa pun yang terjadi dengan tarif ... berkurangnya ketergantungan secara radikal dengan AS adalah kenyataan yang harus direncanakan."

Baca Juga: Penasihat Danantara: Tarif Trump Bisa Bikin Sistem Keuangan Global Kolaps

"Juga semakin disadari bahwa peran Amerika Serikat sebagai konsumen barang manufaktur terbesar di dunia dan produsen aset utang terbesar untuk membiayai konsumsi berlebihannya tidak berkelanjutan," bebernya.

Postingan Ray Dalio di X muncul ketika investor, pemimpin bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia sangat membutuhkan kejelasan tentang strategi di balik tarif Presiden Donald Trump. Investor asing ramai-ramai mundur dari aset yang didukung dolar dan Treasury AS di tengah kekhawatiran yang meluas tentang stabilitas masa depan ekonomi terbesar di dunia itu.

Meskipun tidak mungkin terjadi dalam semalam, pelaku pasar dan akademisi sedang mempertimbangkan masa depan di mana dolar AS tidak lagi menjadi mata uang cadangan global. Menurut Dalio, berasumsi bahwa mereka dapat terus meminjam ke AS dan dibayar kembali dalam dolar "keras", yang berarti mata uang yang tidak didevaluasi.

"Ada peningkatan risiko bahwa Amerika Serikat ... akan semakin dilewati oleh dunia. Negara-negara yang akan beradaptasi dengan pemisahan ini dari Amerika Serikat dan menciptakan sinapsis baru yang tumbuh di sekitarnya," tulisnya.

Baca Juga: Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut

Dalio bukan satu-satunya miliarder yang membunyikan alarm atas kebijakan Trump. Jamie Dimon, CEO of JPMorgan Chase; Stanley Druckenmiller, pendiri Duquesne Family Office; investor Bill Ackman dan banyak lagi lainnya, semuanya secara terbuka khawatir bahwa perang dagang yang dipicu presiden dapat merugikan ekonomi Amerika.

(akr)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |