Microsoft Klaim Selamatkan 394.000 PC dari Malware Lumma Stealer, tapi Bahaya Tetap Mengintai!

2 days ago 8

loading...

Microsoft mengklaim 394.000 PC dari malware jahat Lumma Stealer. Foto: Gemini

JAKARTA - Raksasa teknologi asal Redmond, Washington, Microsoft, mengumumkan keberhasilan menumpas operasi malware berbahaya bernama Lumma Stealer. Bukan sekadar pertempuran biasa, upaya ini melibatkan kolaborasi masif dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia, menyisakan jejak kehancuran bagi para penjahat siber yang selama ini mengintai data pribadi Anda.

Infostealer malware, jenis perangkat lunak jahat yang berfungsi mencuri informasi, memang tengah merajalela. Buktinya? Miliaran catatan pengguna bocor di internet dalam satu tahun terakhir! Dan di garis depan serangan mengerikan itu, Lumma infostealer menjadi momok yang ditakuti, dikenal telah menginfeksi jutaan perangkat.

“Saya telah melaporkan tentang malware ini sejak tahun lalu, dan peneliti keamanan menyebutnya sebagai salah satu infostealer paling berbahaya, menginfeksi jutaan," ujar Kurt Knutsson dari CyberGuy Report, yang telah memantau Lumma sejak lama.

Microsoft menegaskan bahwa Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit) mereka berhasil melumpuhkan jaringan malware Lumma Stealer ini dengan bantuan agen penegak hukum di seluruh dunia. Dalam unggahan blog, Microsoft mengungkap bahwa mereka telah melacak infeksi pada lebih dari 394.000 perangkat Windows secara global hanya dalam kurun waktu dua bulan, antara 16 Maret dan 16 Mei 2025.

Lumma telah menjadi "alat favorit" bagi para penjahat siber, sering digunakan untuk menyedot informasi sensitif seperti kredensial login, nomor kartu kredit, detail rekening bank, hingga data dompet cryptocurrency. Jangkauan dan dampak malware ini membuatnya menjadi pilihan utama di kalangan threat actors untuk pencurian finansial dan kebocoran data yang masif.

Jurus Jitu Microsoft: Dari Perintah Pengadilan Hingga Kolaborasi Global

Untuk mengganggu operasi malware yang licin ini, Microsoft tak hanya mengandalkan teknologi. Mereka berhasil mendapatkan perintah pengadilan dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara Georgia, yang memungkinkan perusahaan untuk menutup domain-domain kunci yang mendukung infrastruktur Lumma. Langkah ini kemudian diikuti oleh Departemen Kehakiman AS yang ikut turun tangan, mengambil alih kendali sistem perintah inti Lumma dan menutup marketplace bawah tanah tempat malware tersebut diperjualbelikan.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |