loading...
Potret dan gambaran aktivitas tambang nikel di salah satu kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya yang dinilai telah merusak lingkungan dan ekositem daerah tersebut. Foto/Dok.Greenpeace
Kerusakan alam akibat ulah manusia masih terus terjadi. Salah satu fakta yang terjadi saat ini adalah aktivitas tambang dan eksploitasi nikel yang mulai mengancam kelestarian alam Raja Ampat, di Papua Barat. Bila dibiarkan, maka dampak terbesarnya adalah kerusakan ekosistem dan keseimbangan lingkungan hidupnya.
Bagaimana Islam memandang eksploitasi sumber daya alam ini? Dalam Islam, lingkungan hidup bukan sekadar tempat tinggal makhluk. Ia adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dilestarikan. Keindahan alam, keseimbangan ekosistem, dan sumber daya yang melimpah merupakan nikmat yang tidak ternilai.
Allah SWT menciptakan langit, bumi, dan segala isinya dengan kesempurnaan. Allah ta'ala berfirman :
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِن تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al-Mulk: 3)
Dalam Al Quran, Allah juga memandang pelestarian alam sebagai kewajiban manusia. Allah SWT telah menciptakan alam semesta dengan segala keindahan dan manfaatnya untuk kita. Sebagai balasannya, kita dituntut untuk menjaga dan merawatnya, bukan merusaknya.
Perhatikan Firman Allah Ta'ala berikut:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56)
Islam juga mengajarkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan. Eksploitasi berlebihan dilarang karena dapat mengganggu keseimbangan alam. Al-Qur’an mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ