loading...
Tagar #KaburAjaDulu masih trending hingga saat ini. Foto/Dok/SINDOnews.
JAKARTA - Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dari Fisipol Universitas Gadjah Mada ( UGM ) Hempri Suyatna menanggapi tagar #KaburAjaDulu yang saat ini viral. Menurutnya, tagar ini bisa dilihat dari dua sisi, baik itu ancaman maupun peluang.
Menurutnya tagar ini bisa menjadi peluang jika mereka yang pergi ke luar negeri dapat kembali ke Indonesia dan selanjutnya membagikan pengalaman selama studi atau bekerja di luar negeri untuk mendukung pembangunan di Indonesia.
Baca juga: Lawan Hastag #KaburAjaDulu Raffi Ahmad Dirujak Netizen
“Saya kira diperlukan ekosistem dan dukungan yang menarik sehingga para diaspora m yang di luar negeri dapat Kembali ke Indonesia,” katanya, dikutip dari laman UGM, Jumat (21/2/2025).
Sementara di sisi lain bisa menjadi ancaman jika para diaspora ini tidak Kembali ke tanah air sehingga karena bangsa ini masih kekurangan tenaga-tenaga terampil yang selama ini telah memunculkan ketimpangan ekonomi antar negara maupun lambatnya akselerasi pembangunan di Indonesia.
Baca juga: Tren #KaburAjaDulu Juga Pernah Melanda Venezuela, Pemilik Minyak Terbesar di Dunia tapi Miskin
“Ekosistem inovasi dan riset di Indonesia belum sepenuhnya baik. Baik dari insentif, gaji, dukungan regulasi, hak cipta dan sebagainya,” ujarnya.
Kondisi ini menurut Hempri menyebabkan banyak ilmuwan muda yang menjadi kurang tertarik untuk mengembangkan karier di dalam negeri. Apalagi dukungan atas hilirisasi inovasi juga masih kurang sehingga banyak karya-karya yang tidak terimplementasikan dengan baik ke masyarakat.
Hempri berpendapat menghadapi tantangan brain drain ini harus ada dukungan penganggaran dari hilirisasi riset dan inovasi dan pembukaan lapangan kerja yang cukup bagi anak muda di tengah bonus demografi.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya