Spesies Serangga Baru Ditemukan, Dinamai Singapura

7 hours ago 4

loading...

Penamaan spesies mirid ini adalah penghormatan yang tepat waktu saat Singapura merayakan SG60. Foto: Strait Times

JAKARTA - Seekor “warga negara Singapura” baru telah ditemukan hidup di tepi jalan di National University of Singapore (NUS).

Para peneliti di Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian di Fakultas Sains NUS mengumumkan penemuan spesies mirid baru, atau kutu tanaman, Campylomma singapura, dalam makalah penelitian yang diterbitkan pada 24 Maret 2025.

Makalah tersebut, berjudul Two Cryptic New Species Of The Plant Bug Genus Campylomma Recently Discovered In Japan And Singapore, diterbitkan dalam jurnal sains Zootaxa. Temuan tersebut juga diumumkan dalam sebuah unggahan media sosial oleh museum pada 7 April 2025.

Mirid adalah serangga darat kecil yang biasanya memakan tumbuhan. Namun, mirid dari genus Campylomma diketahui memakan serangga dan tumbuhan dan terkadang digunakan sebagai agen pengendalian hayati terhadap hama serangga pertanian karena alasan ini.

Campylomma singapura, misalnya, juga memakan thrips – serangga kecil yang umumnya terkait dengan bunga.

Spesies baru ini ditemukan bersama oleh Dr Hwang Wei Song, kurator senior serangga di museum, Dr Tomohide Yasunaga, seorang ahli mirid dunia, dan naturalis lokal otodidak Yap Ee Hean.

Dr Hwang mengatakan kepada The Straits Times bahwa selama survei tanaman lokal di kampus NUS pada Agustus 2023, Dr Yasunaga, secara tidak sengaja menemukan pohon waru laut (Hibiscus tiliaceus) di tepi jalan dekat gedung Ventus di Kent Ridge Drive.

Setelah diperiksa lebih dekat, Dr Yasunaga, seorang peneliti asosiasi di Museum Sejarah Alam Amerika, menemukan beberapa kutu mirid di bagian bawah bunga, dan mengumpulkan beberapa sampel.

Pada 2024, dua sampel lain juga dikumpulkan dari tanaman waru laut di seluruh pulau, dan setelah semuanya diperiksa secara cermat di laboratorium, dipastikan sebagai spesies baru.

Dr Hwang mengatakan penemuan itu didasarkan pada penelitian semua 14 spesimen yang dikumpulkan. Dia menjelaskan bahwa spesimen, berukuran sekitar 2mm, harus dibedah dengan hati-hati dan dibandingkan dengan cermat dengan spesies lain yang diketahui sebelum menentukan identitas mereka.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |