Siapa Anthony Aguilar? Tentara Bayaran AS yang Tuding Sniper Israel Tembaki Anak-anak Gaza

13 hours ago 5

loading...

Anthony Aguilar merupakan mantan tentara bayaran AS yang tuding sniper Israel tembaki anak-anak Gaza. Foto/BBC

WASHINGTON - Mantan anggota pasukan khusus Angkatan Darat AS yang bekerja sebagai kontraktor militer, Anthony Aguilar, mengungkapkan sniper Israel selalu bersiap siaga untuk menembak mati anak-anak Palestina yang tidak bersenjata di Gaza. Bahkan, sebuah perusahaan tentara bayaran AS memberi tahu seorang karyawan bahwa ia tidak diizinkan untuk menghalangi mereka.

Mantan Baret Hijau (pasukan khusus Angkatan Darat AS) dan kontraktor, Anthony Aguilar, mengungkapkan perintah mengerikan dari militer Israel dalam sebuah wawancara dengan Senator AS Chris Van Hollen yang disiarkan oleh kantornya pada hari Selasa.

Siapa Anthony Aguilar? Tentara Bayaran AS yang Tuding Sniper Israel Tembaki Anak-anak Gaza

1. Saksi Mata saat Kolonel Israel Meminta Sniper Menembaki Anak-anak Gaza

Aguilar mengatakan bahwa seorang letnan kolonel Israel memerintahkannya untuk menurunkan anak-anak Palestina dari bahu seorang pria, tempat mereka berdiri, agar tidak terhimpit oleh kerumunan orang yang kelaparan yang mencoba mengambil bantuan.

“Seorang pria Palestina telah mengangkat beberapa anak agar mereka dapat naik ke bahunya dan naik ke tanggul karena mereka terhimpit. Dia [perwira Israel] berkata, ‘Suruh anak buahmu untuk menurunkan mereka,’” kata Aguilar kepada Van Hollen. “Saya seperti, ‘kita bisa mengendalikan ini’… mereka anak-anak.”

Perwira Israel itu meledak, kenang Aguilar, sambil mengancam, “Turunkan mereka sekarang atau saya yang akan melakukannya.”

Aguilar mengatakan ia mengabaikan ancaman tersebut sebagai "bombastis" hingga seorang tentara bayaran AS lainnya mengatakan bahwa perwira Israel tersebut telah menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan penembak jitu di pangkalan terdekat, memerintahkan mereka untuk membunuh anak-anak tersebut.

“Salah satu kontraktor… adalah orang Amerika yang bisa berbahasa Ibrani. Ia berkata, ‘Hei. Ia hanya menyuruh para penembak jitu… untuk menghabisi anak-anak ini',” kata Aguilar.

Ketika Aguilar berhadapan dengan kolonel Israel tersebut, ia menjawab, “Saya akan mengurus ini jika Anda tidak melakukannya”.

Aguilar mengatakan bahwa anak-anak tersebut akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian, tetapi ia telah memberi tahu perwira Israel tersebut bahwa ia tidak akan mengizinkannya menembak anak-anak.

“Mereka tidak ingin berada di sana. Mereka tidak bersenjata. Mereka tidak punya sepatu. Salah satu dari mereka tidak mengenakan kemeja. Mereka kelaparan,” katanya.

Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?

2. Tentara Bayaran AS Tak Bisa Intervensi Prajurit Israel

Setelah insiden itu, Aguilar mengatakan bahwa kepala operasi perusahaan tentara bayaran AS, Safe Reach Solutions (SRS), memanggilnya keluar dan menegurnya.

"Dia menatap wajah saya dan berkata, 'Jangan pernah bilang tidak kepada klien'."

Aguilar mengatakan dia mendesak COO tersebut tentang siapa klien Safe Reach Solution, menambahkan bahwa dia mendapat kesan bahwa perusahaan tersebut telah dipekerjakan langsung oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel.

"Dia berkata 'Tidak, IDF...kami bekerja untuk mereka," tambahnya, merujuk pada tentara Israel.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |