loading...
Thailand akui 4 tentaranya tewas dalam perang sengit melawan Kamboja. Thailand juga membantah telah ada kesepakatan gencatan senjata terbaru. Foto/Royal Thai Navy
BANGKOK - Sebanyak empat tentara Thailand tewas dalam perang sengit melawan pasukan Kamboja pada hari Sabtu. Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa telah tercapai kesepakatan gencatan senjata dalam konflik terbaru ini.
Pertempuran antara sesama anggota ASEAN ini berakar dari perselisihan berkepanjangan mengenai penetapan batas wilayah sepanjang 800 kilometer (500 mil)era kolonial Prancis. Dalam konflik terbaru ini, sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua pihak.
Kementerian Pertahanan Thailand mengatakan total 24 orang tewas minggu ini, termasuk empat tentara Thailand.
Baca Juga: Militer Thailand Ngamuk, Bombardir 5 Kasino Kamboja
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kembali berkobarnya konflik, sebelum Trump mengatakan gencatan senjata telah disepakati.
Namun PM Anutin mengatakan, "Trump tidak menyebutkan apakah kita harus melakukan gencatan senjata selama percakapan telepon hari Jumat."
Menurutnya, percakapan telepon itu tidak membahas konflik yang sedang berlangsung antara Thailand dan Kamboja.
Trump sebelumnya memuji percakapan yang sangat baik dengan Anutin dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada hari Jumat.
“Mereka telah sepakat untuk menghentikan semua penembakan mulai malam ini, dan kembali ke kesepakatan perdamaian awal,” tulis Trump di Truth Social miliknya, mengacu pada kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pada Juli lalu.



































