Profil AKBP Endang Tri Purwanto, Kapolres Jembrana yang Disorot usai Anggotanya Diduga Mabuk saat Nyepi

1 week ago 5

loading...

Profil AKBP Endang Tri Purwanto menarik diketahui. Ia adalah Kapolres Jembrana yang sempat disorot usai anggotanya melanggar aturan saat Hari Raya Nyepi 2025. Foto/Polres Jembrana

JAKARTA - Profil AKBP Endang Tri Purwanto menjadi informasinya yang dicari banyak orang. Ia adalah Kapolres Jembrana yang sempat disorot usai anggotanya melanggar aturan saat momen Hari Raya Nyepi 2025.

Anggota yang dimaksud adalah Bripka MC yang kedapatan berkendara di Desa Sumbersari, Kecamatan Melaya saat Nyepi. Bahkan, ia juga diduga sedang dalam keadaan mabuk di bawah pengaruh minuman keras.

Menanggapi insiden ini, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto bergerak cepat guna melakukan mediasi dan mengamankan terduga pelaku. Secara terbuka, ia juga meminta maaf kepada masyarakat, khususnya umat Hindu, atas tindakan anggotanya yang mencemari kesucian Nyepi.

Profil AKBP Endang Tri Purwanto

AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K, M.S.i., merupakan salah seorang Perwira Menengah (Pamen) Polri. Ia menjabat sebagai Kapolres Jembrana Polda Bali sejak Desember 2023 saat menggantikan AKBP I Dewa Gde Juliana.

Pada riwayatnya, Endang Tri diketahui sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2003. Pangkatnya yang kini AKBP masuk golongan Perwira Menengah (Pamen) tingkat kedua dan memiliki tanda kepangkatan dua bunga sudut lima.

Sebelum menjadi Kapolres Jembrana, Endang Tri sebelumnya pernah menjabat sebagai Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Bali. Pada Maret 2025 lalu, ia juga masuk daftar mutasi Polri dan akan beralih tugas menjadi Wadirlantas Polda Jabar.

Belum sempat berganti jabatan, AKBP Endang Tri yang masih menjadi Kapolres Jembrana disorot pada momen Hari Raya Nyepi 2025. Hal ini karena anggotanya (oknum polisi) kedapatan melanggar aturan Nyepi.

Diberitakan sebelumnya, oknum polisi yang dimaksud nekat mengendarai motor berboncengan dengan rekannya dari Gilimanuk. Aksi itu kemudian dicegat di pos pecalang desa adat Sumber Sari dan diberikan teguran, namun yang bersangkutan nekat melanjutkan perjalanan melalui jalan desa.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |