4 Alasan Rusia Sangat Percaya dengan Donald Trump, Salah Satunya Mengakui Kesalahan di Masa Lalu

2 days ago 9

loading...

Rusia sangat percaya dengan Donald Trump. Foto/X

MOSKOW - Moskow terbuka untuk melanjutkan negosiasi dengan AS karena melihat perbedaan yang jelas antara Presiden Donald Trump dan pendahulunya. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

4 Alasan Rusia Sangat Percaya dengan Donald Trump, Salah Satunya Mengakui Kesalahan di Masa Lalu

1. Trump Selalu Berusaha ke Akar Permasalahan

Tidak seperti negara-negara UE dan Inggris, "pemerintahan Trump berusaha untuk sampai ke akar masalah dan, yang terpenting, memahami akar penyebab" konflik Ukraina, kata Lavrov kepada Kommersant dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin.

AS dan UE "mengorganisir dan mendanai kudeta anti-konstitusional" di Kiev pada tahun 2014, yang memicu konfrontasi dengan Rusia, kata menteri luar negeri tersebut.


2. Mengakui Kesalahan AS di Ukraina

“Trump telah berulang kali mengatakan bahwa kesalahan besar yang menyebabkan kejadian terkini di Ukraina adalah keputusan pemerintahan Biden untuk menyeret Ukraina ke NATO,” imbuh Lavrov.

Saat ditanya apakah negosiator Amerika dapat dipercaya, Lavrov mengatakan Moskow seharusnya “tidak mengabaikan” pendekatan Trump. Selama putaran pertama negosiasi di Arab Saudi pada bulan Februari, delegasi AS menekankan bahwa negara-negara lain “memiliki kepentingan nasional mereka sendiri yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat,” katanya.

3. Memiliki Pendekatan yang Pragmatis

Menurut Lavrov, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz menjelaskan bahwa Trump menghargai pendekatan pragmatis dan “akal sehat” terhadap politik global.

Lavrov mengatakan pesan yang didengar Moskow dari Washington adalah bahwa “ketika kepentingan nasional mereka tidak selaras, Rusia dan AS, sebagai pemain yang bertanggung jawab di panggung dunia, harus melakukan segala kemungkinan untuk mencegah kontradiksi tersebut meningkat menjadi konfrontasi.”

4. Berusaha Mencapai Insiatif Bersama

Di area-area yang kepentingan mereka selaras, kedua pihak seharusnya "tidak menyia-nyiakan kesempatan" untuk mengejar inisiatif bersama, imbuhnya.

"Kami tahu betul seperti apa kesepakatan yang saling menguntungkan itu – sesuatu yang tidak pernah kami tolak – dan seperti apa kesepakatan yang dirancang untuk menjebak kami ke dalam perangkap lain," kata Lavrov.

Trump memulai pembicaraan langsung dengan Rusia pada bulan Februari, menekankan perlunya menjadi penengah gencatan senjata antara Moskow dan Kiev sesegera mungkin. Utusannya, Steve Witkoff, bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg pada hari Jumat, menandai pertemuan ketiga mereka tahun ini.

(ahm)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |