PKUB Kemenag Inisiasi Festival Kerukunan di Desa, Warga: Luar Biasa

13 hours ago 8

loading...

Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama menginisiasi Festival Kerukunan di Desa yang disambut luar biasa oleh warga. Lapangan Cikoleang di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025) tampak ramai.

Lebih dari 500 orang dari berbagai unsur masyarakat hadir dalam Festival Kerukunan yang digelar Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama. Festival ini didesain PKUB sebagai bagian dari program penguatan Desa Sadar Kerukunan dan dirancang dengan pendekatan kultural serta partisipatif. Para warga, tokoh agama, pelajar, pejabat pemerintah daerah, dan perwakilan organisasi keagamaan berkumpul dalam satu ruang publik terbuka.

Baca Juga: Siapa Pemilik Dosa Jariyah? Dosa yang Terus Ditimpakan hingga Alam Barzakh

Mereka berdialog melalui pertunjukan musik, tarian, bazar UMKM, serta interaksi tanpa sekat sosial. Ada juga penampilan kelompok seni Gambang Kromong dan Barongsai yang membawakan pertunjukan lintas budaya, disusul Hadroh Islami, vokal grup umat Kristen, serta tarian dari komunitas Hindu dan Buddha.

Di tengah semarak tersebut, tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat lokal menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung Kementerian Agama melalui PKUB. Kehadiran ini dianggap sebagai bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam menyentuh ruang sosial masyarakat, bukan sekadar mengatur dari kejauhan.

“Menurut saya, kegiatan Festival Kerukunan di Desa Pabuaran ini luar biasa ya. Jarang ada program kementerian yang langsung nyentuh masyarakat kayak gini. PKUB Kementerian Agama bisa bikin kegiatan yang bukan cuma seremonial, tapi benar-benar terasa manfaatnya di masyarakat. Ini bukti nyata bahwa kerukunan itu bisa dibangun bareng-bareng dari tingkat desa,” ujar Bang Aziz, tokoh pemuda Desa Pabuaran.

“Saya malah berpikir, kementerian-kementerian lain harusnya bisa belajar dari Kementerian Agama. Program seperti ini harusnya jadi contoh, bagaimana negara hadir langsung di tengah masyarakat lewat kegiatan yang membangun persatuan, saling menghargai, dan gotong royong, tanpa melihat latar belakang agama atau suku,” tambahnya.

Apresiasi juga datang dari aparat desa dan pemerintah daerah. Kepala Desa Pabuaran menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen berharga yang menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat dalam mempraktikkan toleransi. Dukungan dari Bupati Bogor dan Kantor Kemenag Kabupaten turut memperkuat semangat kolaboratif antarpemangku kepentingan.

Festival ini juga menampilkan sesi deklarasi kerukunan yang dibacakan oleh enam pemuka agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Mereka menyatakan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Deklarasi tersebut disampaikan di hadapan ratusan warga yang berdiri dan mengangkat tangan seraya mengucapkan "Kami bersaudara".

Dalam sesi talkshow yang digelar seusai deklarasi, Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad menyampaikan bahwa pendekatan budaya dan komunitas merupakan strategi kunci dalam menghadapi peningkatan polarisasi sosial dan maraknya disinformasi berbasis agama. Literasi keberagaman harus ditanamkan sejak dini melalui jalur-jalur sosial yang dekat dengan masyarakat, seperti keluarga, sekolah, dan komunitas lokal.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |