Internasionalisasi Pesantren Indonesia Dimulai dari MQK 2025

7 hours ago 4

loading...

Kementerian Agama mencatat sejarah baru dengan meluncurkan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional untuk pertama kali. Kick Off MQK Internasional ini dilakukan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Kehadiran MQK Internasional 2025 merupakan tonggak penting dalam upaya internasionalisasi pesantren Indonesia. Tak hanya menjadi pusattafaqquhlokal, pesantren kini mengambil peran sebagai simpul diplomasi budaya dan ilmu keislaman di kawasan Asia Tenggara.

“Kita sedang membangunsiyasah al-ta‘līm al-Islāmīberbasis pesantren yang melampaui batas negara. MQK Internasional bukan sekadar ajang lomba, tapi panggung pertemuan antartradisi keilmuan Islam,” tegas Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Salat di Kendaraan Umum, Haruskah Wudu Atau Cukup Tayamum?

Melalui MQK Internasional, Kementerian Agama ingin menunjukkan bahwa pesantren Indonesia memiliki kredibilitas keilmuan, kekayaan turats, dan kapasitas metodologis untuk menjadi mitra setara dalam percakapan intelektual dunia Islam.

Internasionalisasi MQK adalah bagian dari diplomasi lunak (soft diplomacy) Indonesia di bidang keagamaan. Melalui pesantren, Indonesia memperkuat posisinya sebagai episentrum Islam wasathiyah (moderat) yang konstruktif dan solutif dalam menghadapi tantangan zaman.

“Pesantren adalah aset strategis Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin moral di kawasan. MQK Asia Tenggara akan menjadi panggung untuk menunjukkan Islam yang damai, intelektual, dan terbuka terhadap dialog lintas bangsa,” ujar Menag.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menekankan bahwa ajang ini adalah bentuk al-ta‘āruf al-ma‘rifī (saling mengenal melalui ilmu) antara lembaga keagamaan di Asia Tenggara. Indonesia, katanya, hadir bukan sebagai subordinat, tetapi sebagai pusat epistemik yang kaya rujukan dan moderasi.

Tak hanya perlombaan, ucap Suyitno, MQKI 2025 juga dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan pendamping (side event), antara lain Halaqah Ulama Internasional bertema Rekonstruksi Maqashid Syariah dalam Konteks Kontemporer, Expo Kemandirian Pesantren, menampilkan produk unggulan dari berbagai pondok pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration serta Launching Pesantren Hijau (Penanaman 1 santri 1 pohon).

MQKI tahun ini menjadi edisi internasional pertama dalam sejarah penyelenggaraannya. Acara ini melibatkan santri dari berbagai negara sahabat, diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Myanmar, serta perwakilan komunitas Indonesia di luar negeri seperti dari Jakarta Global Network.

Puncak MQK Internasional ke-1 tahun 2025 akan diselenggarakan secara luring pada 1-7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, babak penyisihan akan digelar daring pada September mendatang.

(aww)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |