Inovasi Lingkungan dan Sosial Regional Indonesia Timur Raih 4 PROPER Emas

7 hours ago 3

loading...

Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mempertahankan capaian 4 PROPER Emas dari KLHK. FOTO/Ist

JAKARTA - Inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan inovasi sosial yang berkontribusi menyelesaikan permasalahan kaum rentan di wilayah timur Indonesia oleh Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina berhasil mempertahankan capaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ( PROPER ) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan tersebut diberikan kepada anak perusahaan di bawah Regional Indonesia Timur yakni PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Donggi Matindok Field dan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. Selain itu, PT Pertamina EP Papua Field juga meraih penghargaan beyond compliance PROPER Hijau.

Baca Juga

 Ada Kekhawatiran

"Melalui inovasi di bidang lingkungan dan sosial yang telah kami terapkan, kami berharap dapat menjadi bagian untuk mewujudkan keberlanjutan, termasuk berkontribusi pada agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs)," ungkap Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin dalam keterangan pers, Rabu (26/2/2025).

PHE WMO mengimplementasikan inovasi sosial Program Eco-Edufarming, aplikasi pertanian regeratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kering di Desa Bandangdaja Kecamatan Tanjungbumi. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas 6,7 hektare lahan kering dan memanfaatkan 95,8 ton limbah ternak untuk pupuk organik.

Kemudian, lebih dari 6 ton cocopeat per tahun dimanfaatkan untuk membantu penghematan air dengan menggunakan sistem pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna. Selain itu, program ini juga mampu mengembangkan budidaya melon dengan sistem Machida yang 1 pohonnya mampu menghasilkan lebih dari 20 buah.

Selanjutnya, Pertamina EP Sukowati Field melalui Program Prabu Kresna berhasil meningkatkan kapasitas petani Desa Rahayu, Kab. Tuban untuk menerapkan Sistem Pertanian Organik metode System of Rice Intensification (SRI), yang merupakan penerapan pertama kali di kabupaten tersebut. Inovasi tersebut bahkan berhasil mendongkrak pendapatan petani gurem menjadi Rp10,2 juta per musim dan penghematan produksi pertanian Rp2,8 juta/Ha/musim.

"Kami selalu berupaya melaksanakan operational excellence guna mewujudkan keberlanjutan. Peringkat PROPER Emas yang kami terima merupakan wujud nyata atas keberhasilan perusahaan melakukan pengelolaan aspek lingkungan hidup dan sosial yang baik," kata GM Zona 11 Zulfikar Akbar.

Baca Juga

 Yang Bilang Indonesia Gelap Siapa?

Sementara, Pertamina EP Donggi Matindok Field mengusung inovasi sosial Simpul Emas (Sistem Pengolahan Madu dan Ekowisata Berbasis Masyarakat) di Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan yang menyasar Masyarakat Adat Togong Tanga. Inovasi ini mencakup pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, pemanfaatan hutan berbasis apikultur, dan pengembangan eko-edu wisata minat khusus.

Keberhasilan pelaksanaan program, mendorong masyarakat adat Togong-Tanga melakukan replikasi di 6 desa lainnya yaitu Desa Unu, Desa Olusi, Desa Mangais, Desa Meselesek, Desa Alul, dan Desa Komba-Komba. Selain itu, melalui inovasi ini Perusahaan turut berbagi pengetahuan melalui penciptaan mesin pasteurisasi dan vacuum cooling untuk mengolah madu yang turut mengadopsi proses produksi di dalam Central Processing Plan.

Selanjutnya, JOB Tomori mengusung program Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai (Panutan Banggai) di Desa Sumberharjo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan permasalahan kegagalan panen yang dialami oleh para petani melalui implementasi serangkaian kegiatan seperti Serak Sulawesi Pahlawan Cegah Kematian Petani (Sersan Cemani), Kompos Bikin Hidup Lebih Baik (Pos Bidik), Pompa Air Tenaga Kincir Angin, dan Eko-Eduwisata Burung Hantu.

Program ini menyasar pada 5 kelompok rentan, yaitu 100 orang petani pemilik, 25 orang buruh tani, 4 orang kelompok usaha kecil, 74 orang fakir miskin, dan 20 orang anak-anak. GM Zona 13 Andry Sehang mengatakan, capaian PROPER Emas ini menjadi bukti bahwa perusahaan telah mampu memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan sosial dan isu lingkungan yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan.

(fjo)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |