Buang Admiral Kuznetsov Terkutuk, Rusia Terancam Jadi Negara Adidaya Tanpa Kapal Induk

12 hours ago 5

loading...

Satu-satunya kapal induk milik Rusia, Admiral Kuznetsov, dilaporkan akan dibuang karena bobrok bertahun-tahun. Ini membuat Rusia terancam menjadi negara adidaya tanpa kapal induk. Foto/Wikipedia

MOSKOW - Satu-satunya kapal induk milik Rusia, Admiral Kuznetsov yang berasal dari era Soviet, kini berada di ambang untuk ditinggalkan. Dengan begitu, Angkatan Laut Rusia secara resmi akan menjadi negara adidaya militer tanpa kapal induk.

Admiral Kuznetsov telah menjalani perombakan sejak tahun 2018. Laporan-laporan sebelumnya dari media Rusia menyebutkan bahwa kapal induk ini akan dilengkapi dengan berbagai sistem pertahanan udara, pembaruan mesin penggerak, perbaikan peluncur (catapult), dan senjata canggih agar siap tempur.

Namun, surat kabar Rusia; Izvestia, melaporkan pada 11 Juli bahwa Kementerian Pertahanan Rusia (RuMoD) kemungkinan akan membatalkan proyek modernisasi kapal induk Admiral Kuznetsov. Mengutip sumber anonim yang dianggap terpercaya, laporan tersebut menyebut bahwa program perbaikan dan modernisasi kini berada dalam keadaan tertunda.

Baca Juga: Perang Iran-Israel Memanas, AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua ke Timur Tengah

Komandan Angkatan Laut Rusia dan United Shipbuilding Corporation dijadwalkan segera mengambil keputusan akhir terkait nasib kapal induk yang dijuluki “kapal terkutuk” tersebut.

Beberapa pejabat senior Angkatan Laut Rusia dilaporkan mendukung keputusan untuk menonaktifkan kapal induk satu-satunya milik Rusia itu.

Mantan Panglima Armada Pasifik Rusia, Laksamana Sergei Avakyants, yang dikutip dalam laporan tersebut, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia tidak memerlukan kapal induk dalam bentuk klasik.

Dengan alasan bahwa kapal induk hanyalah platform berat yang dapat dihancurkan dalam hitungan menit oleh senjata modern, dia menyebut kapal induk sebagai senjata laut yang mahal dan tidak efisien.

Laksamana Avakyants menambahkan bahwa sistem robotik dan kapal induk nirawak, bukan kapal induk klasik, adalah masa depan.

"Masa depan adalah milik sistem robotik dan kapal induk nirawak. Jika keputusan dibuat untuk menghentikan perbaikan, maka satu-satunya hal yang tersisa adalah memotong Admiral Kuznetsov menjadi besi tua dan membuangnya," ujarnya, yang dilansir EurAsian Times, Minggu (13/7/2025).

Meskipun pernyataan Avakyants terdengar berani, dia bukanlah orang pertama yang menyuarakan pendapat tersebut. Beberapa analis militer global juga telah mempertanyakan kegunaan kapal induk di medan perang modern yang didominasi oleh rudal balistik presisi, rudal hipersonik, dan drone murah.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |