Arsitek Kecerdasan Nusantara: Bagaimana Lintasarta Membangun Masa Depan Indonesia lewat Baris Algoritma

1 month ago 18

loading...

Lintasarta bertransformasi menjadi AI Factory, pusat kekuatan yang dirancang untuk memproduksi, mengakselerasi, dan mengimplementasikan solusi AI di seluruh negeri. Foto: Lintasarta

JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah bertransformasi dari sekadar inovasi teknologi menjadi arena baru bagi kedaulatan dan kekuatan ekonomi. Dalam narasi besar ini, Indonesia agaknya menolak untuk hanya menjadi penonton atau konsumen. Tapi, mendeklarasikan ambisi yang jauh lebih besar: menjadi arsitek dan pencipta masa depan digitalnya sendiri.

Di garda terdepan misi ini berdiri Lintasarta, AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, yang siap memimpin “revolusi digital” di kecerdasan buatan.

Dari Pilar TIK Menjadi Raksasa AI: Metamorfosis Strategis Lintasarta

Lintasarta telah mengukuhkan reputasi sebagai pilar utama dalam industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia, dengan fondasi di layanan 4C: Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration.

Namun, lanskap digital yang terus berevolusi menuntut lebih dari sekadar konektivitas. Di era di mana data dan intelijen menjadi komoditas paling berharga, Lintasarta memulai sebuah metamorfosis dramatis.

Perusahaan bertransformasi menjadi sebuah "AI Factory," pusat kekuatan yang dirancang untuk memproduksi, mengakselerasi, dan mengimplementasikan solusi AI di seluruh negeri.

President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena menyebut transformasi ini bukanlah langkah reaktif. Namun, manuver strategis yang terencana dengan cermat. Langkah ini sepenuhnya sejalan dengan visi perusahaan induknya, Indosat, untuk berevolusi menjadi sebuah "AI TechCo," perusahaan teknologi yang berpusat pada AI.

Inisiatif ini juga jawaban langsung terhadap Visi Indonesia Emas 2045. Lintasarta tidak hanya membangun bisnis; mereka sedang membangun warisan atau legacy.

Untuk memandu transformasi monumental ini, Lintasarta meluncurkan gerakan nasional yang diberi nama "AI Merdeka". Dengan membingkai strategi korporat dalam narasi perjuangan nasional, Lintasarta berhasil mengangkat inisiatif teknologi menjadi gerakan patriotik.

Pendekatan ini terbukti efektif dalam menggalang dukungan lintas sektor, mulai kementerian pemerintah yang memberikan restu penuh hingga puluhan ribu anak muda yang berbondong-bondong mendaftar untuk menjadi bagian dari gerakan tersebut.

Gerakan AI Merdeka ditopang kerangka kerja strategis yang terdiri dari tiga pilar utama yang saling memperkuat: Laskar AI, program pengembangan talenta; Semesta AI, sebuah akselerator untuk inovasi rintisan; dan AI Use Case Activation, program untuk implementasi praktis di industri.

Ketiga pilar ini dirancang untuk bekerja secara sinergis, menciptakan sebuah ekosistem yang berkelanjutan dan mandiri.

1. Laskar AI

Membangun jalur pipa talenta AI nasional kelas dunia. Targetnya mahasiswa, lulusan baru, profesional, hingga dosen.

2. Semesta AI

Mengakselerasi perusahaan rintisan dan solusi AI dalam negeri. Menargetkan perusahaan rintisan berbasis AI, Independent Software Vendors (ISV).

3. AI Use Case Activation

Mendorong implementasi AI praktis di sektor-sektor prioritas. Targetnya klien korporat di bidang keuangan, kesehatan, logistik, dll.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |