Apa Hukum Membersihkan dan Ziarah Kubur Menjelang Ramadan? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

5 hours ago 1

loading...

Ziarah kubur adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh umat Islam, terutama menjelang bulan suci Ramadan . Meskipun ziarah kubur telah dikenal luas, ada banyak pertanyaan mengenai hukum dan tata cara yang tepat dalam melaksanakannya.

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan mendalam tentang hukum ziarah kubur, termasuk bagaimana melakukannya dengan cara yang benar dan sesuai ajaran Islam. Artikel ini akan mengulas secara lengkap pandangan beliau mengenai ziarah kubur, termasuk penjelasan mengenai membersihkan kuburan menjelang Ramadan dan hikmah dari ziarah kubur.

Ziarah pada dasarnya berarti kunjungan. Kata "ziarah" sendiri bisa digunakan untuk mengunjungi siapa saja, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Dalam konteks ini, ziarah kubur mengacu pada kunjungan ke makam orang yang sudah wafat. Ziarah kubur dapat menjadi sarana untuk mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan kepada umatnya untuk mendoakan orang yang sudah wafat dengan doa yang baik.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pada awalnya, ziarah kubur sempat dilarang karena adanya kebiasaan masyarakat jahiliah yang berlebihan dalam meratap dan menunjukkan penghormatan secara tidak tepat terhadap orang yang sudah meninggal. Dalam budaya jahiliah, orang-orang sering meratap dengan keras, bahkan ada yang menyewa orang untuk menangis demi menunjukkan bahwa orang yang meninggal adalah orang yang baik.

Kebiasaan ini, menurut Ustaz Adi Hidayat, sempat membuat Islam melarang ziarah kubur, karena dikhawatirkan akan timbul kesalahan pemahaman dan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Namun, setelah agama Islam berkembang dan pemahaman tentang tauhid semakin kuat, Nabi Muhammad SAW akhirnya mengizinkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur, dengan tujuan untuk mengingatkan diri kita tentang kematian, serta mendoakan orang yang telah meninggal.

Hukum Ziarah Kubur

Seiring berjalannya waktu, hukum ziarah kubur menjadi jelas. Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya menyatakan bahwa ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan, karena dengan mengunjungi makam, kita dapat mengingat kematian, menguatkan iman, dan mendoakan almarhum agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bahkan bersabda, "Dulu aku melarang kalian untuk berziarah ke kubur, tetapi kini aku perbolehkan kalian, semoga ziarah tersebut mengingatkan kalian tentang akhirat."

Namun, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa dalam berziarah, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti meminta-minta di kuburan, mempercayai kekuatan gaib dari makam, atau melakukan perbuatan syirik. Ziarah harus dilakukan dengan niat yang benar, yaitu untuk mendoakan dan mengingatkan diri sendiri akan kematian.

Ziarah kubur dapat dilakukan pada siapa saja, baik itu untuk mendoakan orang tua, saudara, teman, maupun para ulama atau wali Allah. Di tempat-tempat seperti makam Rasulullah SAW, makam para sahabat, atau makam tokoh Islam lainnya, umat Islam juga dianjurkan untuk berziarah dengan niat untuk mendoakan dan menghormati perjuangan mereka dalam menyebarkan agama Islam.

Doa yang Dibaca Saat Ziarah Kubur

Ketika berziarah ke kubur, ada beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca. Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa kita sebaiknya membaca doa dengan penuh khusyuk dan ikhlas. Salah satu doa yang bisa dibaca saat ziarah kubur adalah:
"Assalamu'alaikum, ahl al-diya’ min al-mukminin wal-mukminat, wa al-muslimin wal-muslimat, wa inna insha'Allah bikum laahiqoon. As'alullaha lana wa lakum al-'afiyah."

Doa ini bermakna: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari kalangan mukminin dan muslimin, semoga Allah memberikan keselamatan kepada kami dan kepada kalian." Setelah itu, kita juga bisa berdoa agar kita diberikan kekuatan untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan baik, serta memohon agar Allah SWT memberi tempat yang terbaik di akhirat.

Baca Juga

Hukum Ziarah Kubur Menyambut Ramadan


Ziarah Kubur Menjelang Ramadan

Menjelang bulan Ramadan, banyak umat Islam yang memanfaatkan waktu untuk berziarah ke makam keluarga dan orang-orang terdekat.

Ramadan sendiri adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, sehingga berziarah pada bulan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan untuk diri sendiri serta keluarga yang telah meninggal.
Ustaz Adi Hidayat juga menyarankan agar umat Islam memanfaatkan bulan Ramadan untuk lebih banyak mendoakan orang tua dan keluarga yang telah wafat. Mengingat bulan Ramadan adalah bulan yang penuh ampunan, setiap amal ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, berziarah dan mendoakan mereka yang telah tiada menjadi salah satu amalan yang baik dilakukan pada bulan suci ini.

Selain berdoa, Ustaz Adi Hidayat juga membahas pentingnya menjaga kebersihan makam. Meskipun tidak ada kewajiban khusus untuk membersihkan kuburan, namun jika seseorang merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan makam orang tua atau keluarga yang telah wafat, membersihkan makam adalah sebuah tindakan yang sangat baik. Ini juga merupakan bagian dari bakti kita sebagai anak kepada orang tua. Memelihara kebersihan makam adalah salah satu bentuk penghormatan yang bisa dilakukan oleh keluarga yang ditinggalkan.

Namun, yang perlu ditekankan adalah bahwa membersihkan makam bukanlah kewajiban agama, melainkan lebih kepada tindakan pribadi untuk menjaga kehormatan dan kebersihan tempat yang menjadi peristirahatan terakhir orang yang kita cintai.

Ziarah Kubur dan Hikmahnya

Ziarah kubur tidak hanya memberikan kesempatan untuk mendoakan yang telah meninggal, tetapi juga sebagai sarana untuk mengingat kematian dan merenungkan hakikat kehidupan. Ziarah kubur mengingatkan kita bahwa kehidupan ini sementara, dan setiap orang pasti akan menemui ajalnya. Oleh karena itu, ziarah kubur adalah cara yang efektif untuk mengingatkan diri kita agar selalu memperbaiki amal ibadah, meningkatkan iman, dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa hikmah terbesar dari ziarah kubur adalah untuk mengingatkan kita akan akhirat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dan hadis, orang yang sering berziarah akan semakin dekat dengan Allah SWT, karena mereka lebih sering mengingatkan diri tentang kematian dan kehidupan setelah mati. Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini.

Ziarah kubur, terutama menjelang Ramadan, adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Meskipun ada beberapa larangan terkait ziarah kubur pada masa awal Islam, saat ini ziarah kubur diperbolehkan dengan tujuan untuk mendoakan yang telah meninggal dan mengingatkan diri kita akan kematian. Membersihkan makam, meskipun bukan kewajiban, adalah bentuk bakti kepada orang tua dan keluarga yang telah tiada. Semoga setiap ziarah yang kita lakukan dapat membawa keberkahan dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga

 Arti, Makna, dan Keutamaannya dalam Islam

(wid)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |