6 Penghalang Perundingan Gencatan Senjata Hamas dan Israel, dari Peta Baru Gaza hingga Kamp Penampungan

8 hours ago 7

loading...

GAZA - Perundingan gencatan senjata Gaza berada di ujung tanduk ketika Hamas dan Israel pada hari Sabtu saling menuduh menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan, hampir seminggu setelah upaya untuk menghentikan pertempuran sengit selama 21 bulan di wilayah Palestina.

Sumber Palestina yang mengetahui perundingan tidak langsung di Qatar mengatakan kepada AFP bahwa usulan Israel untuk mempertahankan pasukannya di wilayah yang dilanda perang tersebut menghambat kesepakatan untuk jeda selama 60 hari.

6 Penghalang Perundingan Gencatan Senjata Hamas dan Israel, dari Peta Baru Gaza hingga Kamp Penampungan

1. Serangan terhadap Tempat Penampungan

Namun di pihak Israel, seorang pejabat politik senior, yang juga berbicara dengan syarat anonim karena sensitifnya perundingan, menuduh para militan bersikap tidak fleksibel dan sengaja mencoba menggagalkan kesepakatan.

Di lapangan, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan setidaknya 38 orang tewas di seluruh wilayah pada hari Sabtu, termasuk dalam serangan udara semalam di area penampungan para pengungsi.

"Saat kami sedang tidur, terjadi ledakan... di mana dua anak laki-laki, seorang anak perempuan, dan ibu mereka sedang menginap," kata Bassam Hamdan kepada AFP setelah serangan di sebuah wilayah di Kota Gaza.

"Kami menemukan mereka tercabik-cabik, jasad mereka berserakan," tambahnya.

Di Gaza selatan, jenazah yang ditutupi lembaran plastik putih dibawa ke rumah sakit Nasser di Khan Yunis sementara korban luka di Rafah dibawa untuk dirawat dengan kereta keledai, tandu, atau digendong.

Baca Juga: Siapa Sumeet Sabharwal dan Clive Kunder? Pilot dan Kopilot Air India yang Mengalami Kecelakaan

2. Kesepakatan Penyanderaan

Di Tel Aviv, ribuan orang turun ke jalan mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera.

"Jendela kesempatan... terbuka sekarang dan tidak akan lama," kata Eli Sharabi, yang dibebaskan pada bulan Februari.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |