5 Contoh Kultum Singkat tentang Jujur

5 hours ago 2

loading...

Jujur merupakan salah satu ciri khas orang beriman, dan Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu bersikap jujur dalam hidupnya. Foto ilustrasi/ist

5 contoh kultum (kuliah tujuh menit) singkat tentang jujur ini bisa menjadi referensi Anda ketika berceramah di masjid. Jujur sendiri merupakan salah satu ciri khas orang beriman. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu bersikap jujur dalam hidupnya.
Hal ini karena kejujuran akan menanamkan kepercayaan orang lain pada dirinya.

Kepercayaan orang ini tentu sangatlah berpengaruh bagi jiwa manusia sebab jika kita sudah tidak dipercayai orang lain, maka kemungkinan hidup kita akan terisolasi dari masyarakat dan membuat hati menjadi tidak tenteram. Oleh sebab itu, Allah SWT memerintahkan kita untuk memerintahkan orang beriman agar selalu bersifat jujur seperti yang tertuang dalam Surah At-Taubah ayat 119.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar! (QS At Taubah : 119)

Selain itu, dalam sebuah hadis riwayat Bukhari Muslim juga dijelaskan bahwa kejujuran akan membawa kebaikan. “Jujur akan membawa kebaikan. Kebaikan adalah pangkal masuk surga. Orang yang bersifat jujur akan dicatat Allah SWT sebagai orang yang jujur di sisi-Nya. Sebaliknya, dusta akan menjerumuskan orang pada kejahatan. Sedangkan, kejahatan adalah pangkal masuk neraka. Orang yang berdusta akan dicatat Allah SWT sebagai orang pendusta di sisi-Nya,” (HR. Bukhari Muslim).

Untuk memahami hakikat kejujuran dalam Islam secara lebih baik berikut kami sajikan kumpulan teks ceramah atau kultum tentang kejujuran yang dikutip dari bebagai sumber:

1. Contoh 1

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan limpahan nikmat, berkah kepada kita sekalian. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, sebagai penutup para Nabi dan Rasul, serta sebagai tauladan bagi umat Islam.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berceramah tentang kejujuran. Betapa kejujuran menjadi hal yang penting dalam meraih berkah dunia dan akhirat. Nabi Muhammad saw., memiliki sifat yang begitu bersinar dan patut kita teladani. Sifat tersebut adalah amanah dan jujur. Kejujuran merupakan pondasi iman, sedangkan kebohongan adalah benih kemunafikan.

Sifat jujur dan bohong jika bertemu, maka salah satunya akan hilang. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Surat Al-Ahzab ayat 24 berikut ini:

لِّيَجْزِيَ اللّٰهُ الصّٰدِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ اِنْ شَاۤءَ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ

Artinya: agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya dan mengazab orang munafik jika Dia menghendaki atau menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah Swt bahkan mengidentikan sifat jujur adalah salah satu sifat yang melekat pada diri seorang mukmin. Kejujuran menjadi kunci kebaikan, kunci untuk meraih akhlak yang mulia. Jika sahabat muslim sekalian ingin memperbaiki akhlak, mulailah dengan bersikap jujur. Seorang muslim yang jujur, maka hatinya akan merasa lapang. Mereka tidak merasakan tekanan, hatinya cenderung bersih dan tulus. Banyak kemudahan yang diterima dalam melakukan segala bentuk kebaikan. Kebaikan apapun, baik habluminallah maupun habluminannas adalah jalan untuk membawa pada kebaikan dan mendatangkan ridha Allah. Ridha inilah yang akan mengantarkan para sahabat muslim sekalian menuju surga.

Sahabat muslim sekalian, jika Anda pernah melakukan kebohongan, pasti untuk selanjutnya akan memikirkan cara bagaimana menutup kebohongan tersebut. Ada rasa takut ketahuan, ingin menyelamatkan diri. Kebohongan pasti akan ditutupi dengan kebohongan lain. Kadang kala orang yang sudah terbiasa berbohong, walaupun tidak ada dorongan untuk melakukan dusta, dia akan mencari kesempatan untuk berbohong. Sebuah kebiasaan ini hingga ditulis oleh Allah Swt. sebagai seorang pendusta. Pendapat Al Harits Al Muhasibi menyatakan bahwa pondasi dari segala perkara adalah jujur dan ikhlas.

Dari sifat jujur akan lahir sikap yang ramah, ridha, sabar, qanaah, dan zuhud. Sedangkan ikhlas akan melahirkan sikap cinta, toleran, malu, yakin, dan menghormati orang lain. Inti dari kejujuran adalah hati sebagai pelaksana iman, niat pada saat beramal, dan lisan pada saat berbicara. Jika ketiga hal tersebut mampu dilakukan bersama dengan kejujuran, maka sempurnalah imannya. Kejujuran juga merupakan bidang pemisah yang membedakan antara orang mukmin dan orang munafik. Antara penduduk surga dan penghuni neraka.

Kejujuran diibaratkan seperti pedang Allah di bumi. Ketika kita meletakkan sesuatu maka akan patah, jika ada kebatilan maka akan menumbangkannya. Para sahabat muslim, jika Anda mencari kebenaran atas dasar kejujuran dari hati, maka Allah akan menyampaikan kebenarannya. Dengan demikian akan muncul jalan yang sangat lurus terbentang di depan Anda. Begitulah jujur membawa kita semua pada kebaikan.

Demikian sedikit ilmu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga para sahabat muslim sekalian dapat menjaga kejujuran dalam setiap langkahnya, semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan kebaikan pada kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2. Contoh 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan limpahan nikmat, berkah kepada kita semua. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., dan para sahabatnya. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya akan menyampaikan suatu tema tentang jujur. Jujur merupakan kata yang indah untuk didengar. Namun, tidak mudah untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang mengerti akan maknanya namun sangat banyak yang masih mengabaikan. Berbahayanya lagi apabila orang yang ingin berbuat jujur, namun ia tidak sepenuhnya mengetahui akan seperti apa sikap jujur itu.

Jujur bersumber dari hati yang didasari oleh iman. Iman yang bisa mengantarkannya pada kejujuran. Allah berfirman dalam al-quran surat Hujurat ayat 15 yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin (yang sebenarnya) hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang benar.”

Bila ada seseorang yang berhadapan dengan suatu hal atau kejadian lalu ia memperoleh gambaran akan fenomena itu. Kemudian ia menceritakan fenomena itu kepada orang lain sesuai dengan kenyataan yang terjadi, maka hal itu bisa dikatakan telah melakukan suatu kejujuran karena ucapannya sejalan dengan apa yang terjadi. Jadi yang dinamakan kejujuran merupakan sebuah sikap yang selalu berusaha menyamakan antara informasi yang diberikan sesuai dengan kenyataan.

Dalam agama Islam sifat ini dinamakan sifat shiddiq dan juga merupakan sifat para nabi maka sifat jujur merupakan sifat yang tidak ternilai harganya. Sebab semua sifat yang baik termasuk sifat syukur, berasal dari kejujuran yang dimiliki, suatu keindahan apabila setiap seseorang bersikap jujur kepada dirinya maupun orang lain. Seperti pedagang yang jujur kepada pembelinya serta pemimpin yang jujur kepada rakyatnya dalam melaksanakan tugasnya.

Berhubungan dengan hal tersebut, dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah kalian berperilaku jujur sebab sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan kalian kepada kebajikan. Dan kebajikan itu akan menunjukkan kalian ke jalan menuju surga.” (H.R.Muslim).

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |