PPATK Ungkap Pemain Judi Online Mayoritas Berpenghasilan di Bawah Rp5 Juta

4 hours ago 1

loading...

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengungkap temuan bahwa mayoritas para pemain judi online memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta. Foto/Achmad Al Fiqri

JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan bahwa mayoritas para pemain judi online memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta. PPATK juga menemukan, mayoritas penjudi online menggunakan sebagian besar pemasukannya untuk deposit.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengungkap temuan itu dalam Program Monitoring Berbasis Resiko (Promensisko) 2025 TPPU dan TPPT Dari Tindak Pidana Siber yang digelar oleh PPATK secara daring, Kamis (8/5/2025).

"Kalau dilihat dari data Q1 2025, dari 1.066.000 pemain judi online, itu 71% adalah mereka yang berpenghasilan 5 juta ke bawah," kata Ivan dalam sambutannya.

Ivan pun mengatakan, PPATK juga menemukan perilaku penjudi online yang menggunakan sebagian besar pemasukannya untuk deposit.

"Perhari ini PPATK menemukan masifnya perolehan income itu dipakai sampai 73%. Ada yang 100 persen," ujar Ivan.

"Dulu tidak sampai segitu. Dulu kemungkinan dapat Rp1 juta dibuang cuma Rp300 ribu. Sekarang (pemasukan) Rp1 juta, Rp 900 ribu bisa terbuang untuk judi online. Atau bahkan seluruhnya," papar Ivan.

Ivan menilai, perilaku pemain judi online menggunakan uang untuk deposit semakin boros untuk deposit.

"Ini bergerak terus dari 2017. Semakin boros untuk judi online. Ini data yang diterima oleh PPATK income dan expense untuk kepentingan judi online. Bergerak terus," pungkasnya.

Ivan pun mengatakan, pihaknya juga menemukan perilaku penjudi untuk menutupi kebutuhan dengan cara meminjam uang ke bank, bahkan pinjaman online (pinjol). Hal itu dilandasi dari temuan PPATK yang menyebutkan bahwa mayoritas penjudi online meminjam uang ke bank.

"PPATK menemukan bahwa tahun 2023 saja, dari 3,7 juta pemain di 2023, 2,4 jutanya memiliki pinjaman. Dia berutang, punya pinjaman di bank. Di tahun 2024, dari 8,8 juta pemain, 3,8 juta memiliki pinjaman. Jadi dia main judi online plus minjem uang di bank," tutur Ivan.

"Pertanyaannya berikutnya kalau dia tidak punya akses ke bank, lalu kemudian dia tetap harus beli makan, bayar sekolah, dan macam-macam, dia pinjemnya ke mana? Dia pinjemnya larinya ke pinjol," pungkas Ivan.

(shf)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |