3 Alasan PM Netanyahu Tak Berani Melanjutkan Perang di Gaza, Salah Satunya Tak Ada Lampu Hijau dari AS

4 hours ago 2

loading...

Israel tak berani melanjutkan perang di Gaza. Foto/X

GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tak berani melanjutkan perang di Gaza. Bukan hanya karena ketangguhan pejuang Hamas, tetapi dia juga tidak mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

3 Alasan PM Netanyahu Tak Berani Melanjutkan Perang di Gaza, Salah Satunya Tak Ada Lampu Hijau dari AS

1. AS Belum Memberi Lampu Hijau

Sami al-Arian, direktur Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Istanbul Zaim, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa selama fase pertama kesepakatan gencatan senjata, Netanyahu telah berusaha mencari pembenaran untuk “melanjutkan perang genosida”.

Namun, ia belum diberi “lampu hijau” oleh Amerika Serikat, jadi sekarang ia melanjutkan sisa kesepakatan dan akan mengizinkan penyerahan 620 tahanan Palestina.

Tidak jelas apakah kesepakatan gencatan senjata akan berlanjut ke fase kedua karena ada “jalan buntu”, kata al-Arian, seraya menambahkan bahwa utusan Timur Tengah AS telah mengirim beberapa pejabat tingkat rendah untuk berunding sementara para pemimpin Arab, yang berusaha “memenuhi tuntutan Amerika tanpa harus melanjutkan perang”.

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

2. Khawatir Israel Akan Lenyap

Israel adalah negara pemukim kolonial Barat yang berusaha menggunakan segala cara untuk memastikan bahwa negara itu dapat bertahan hidup dengan menggunakan “genosida, pembersihan etnis, dan pemindahan paksa”, tambah al-Arian.

Israel telah menggunakan semua alat ini, dan sekarang alat-alat itu juga digunakan oleh Amerika Serikat, katanya, seraya menambahkan Trump ingin "mencapai tujuan politik Israel tanpa harus melanjutkan perang, dan itu adalah tugas yang berat".

3. Menggunakan Segala Cara Lain untuk Membunuh Warga Gaza

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, otoritas penjara Israel menggunakan cuaca dingin untuk "menyiksa" tahanan Palestina yang tidak diberi pakaian dan selimut yang memadai.

Monitor mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa mereka mendengar dari seorang tahanan - yang diidentifikasi sebagai "D.M." - yang "tidak bisa lagi merasakan kakinya, yang menyebabkannya kram dan nyeri" karena dibiarkan di luar dalam cuaca dingin untuk waktu yang lama.

"Dia tidak bisa lagi bergerak karena rasa sakit yang parah, dan dia juga sering tidak bisa tidur."

Sejumlah contoh penyiksaan di dalam penjara Israel telah didokumentasikan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia dan tahanan yang dibebaskan.

(ahm)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |