Zikir dan Doa Kebangsaan, Kemenag Ajak Penyuluh Agama Bantu Warga lewat Aksi Nyata

16 hours ago 4

loading...

Zikir dan Doa Kebangsaan, Kemenag Ajak Penyuluh Agama Bantu Warga lewat Aksi Nyata/Kemenag

Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menggelar Zikir dan Doa Kebangsaan sebagai wujud kepedulian terhadap situasi bangsa yang tengah menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Acara yang digelar melalui daring pada Minggu (31/8/25) malam ini tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas sosial, kepedulian antarwarga, serta komitmen penyuluh agama dalam menjaga kerukunan nasional.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad mengatakan, doa yang dipanjatkan harus diiringi aksi nyata di tengah masyarakat. Menurutnya, penyuluh agama perlu hadir dalam barisan terdepan untuk membantu warga kecil, terutama kelompok rentan yang merasakan langsung dampak berat dari situasi ekonomi saat ini.
“Mari perbanyak selawat di bulan maulid ini, agar zikir, doa, dan munajat tidak hanya dilakukan pada momen tertentu saja. Serta disertai empati dan aksi human action,” ujarnya.

Baca Juga: Hukum Penjarahan dalam Islam, Kaum Muslim Wajib Tahu

Abu Rokhmad juga meminta para penyuluh agama turun langsung ke komunitas binaan, masjid, maupun kelompok sosial untuk mencari solusi kecil namun berdampak nyata di tengah kenaikan harga bahan pokok seperti beras dan cabai. “Tidak perlu banyak, yang penting kita lakukan bersama. Inilah saatnya empati dan simpati diwujudkan dalam bentuk aksi sosial,” imbuhnya.

Ia turut menekankan pentingnya menghargai kerja keras kelompok masyarakat yang menggantungkan hidup di jalan, seperti pengemudi ojek daring dan pekerja informal lainnya. Ia mengajak agar setiap kesempatan berinteraksi dengan mereka menjadi momen berbagi kebaikan.

“Kalau kita sedang pesan makanan atau minuman, tambahkan sedikit untuk mereka. Itu bentuk penghargaan kita terhadap kerja keras yang tidak mudah,” katanya.

Lebih lanjut, Abu Rokhmad juga mengingatkan penyuluh agama agar tampil sebagai teladan kesederhanaan dan penjaga kerukunan. Ia meminta agar penyuluh tidak hidup berlebihan, tetapi tetap menunjukkan sikap optimis bahwa bangsa ini akan mampu melalui ujian dengan baik. “Semoga dengan kesabaran dan kepedulian, kita akan naik kelas, mendapatkan ibrah yang luar biasa, dan membangun peradaban yang lebih kuat,” tegasnya.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi menyebut, kegiatan ini relevan dengan tugas penyuluh agama sebagai motor penggerak dakwah kebangsaan. Ia menilai zikir dan doa kebangsaan harus menjadi energi moral yang mendorong penyuluh tampil lebih adaptif dalam menjawab persoalan umat. “Zikir bukan hanya ritual, tapi harus menjadi kekuatan untuk membumikan nilai kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian sosial,” ucapnya.

Zayadi juga menegaskan pentingnya peran penyuluh sebagai agen moderasi beragama. Dalam konteks kehidupan berbangsa, katanya, moderasi bukan sekadar jargon, melainkan prinsip hidup bersama yang harus ditransformasikan di akar rumput.

“Penyuluh agama harus hadir di ruang-ruang publik, menjembatani perbedaan, dan memperkuat kohesi sosial. Dari tangan para penyuluh, kita bisa menjaga persaudaraan sesama anak bangsa,” ujarnya.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |