Trump Ditinggal Aliansinya, Putin dan Xi Jinping Jadi Pemimpin Global Alternatif

17 hours ago 5

loading...

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping jadi pemimpin global alternatif. Foto/X/ANI

BEIJING - Pemimpin China Xi Jinping melontarkan sindiran terselubung terhadap Amerika Serikat pada hari Senin saat ia mengkritik "perundungan" praktik” dan menempatkan negaranya sebagai pemimpin baru tata kelola dunia. Itu terjadi saat kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump yang mengutamakan Amerika Serikat (America First) sedang mengguncang dunia.

“Aturan internal beberapa negara tidak boleh dipaksakan kepada negara lain,” ujar Xi dilansir CNN. Itu diungkapkan kepada lebih dari 20 pemimpin dunia yang berkumpul dalam pertemuan puncak dua hari yang dirancang untuk menyoroti kepemimpinan global China dan kemitraannya yang erat dan langgeng dengan Rusia, seiring kedua negara tetangga tersebut berupaya menyeimbangkan kembali kekuatan global demi keuntungan mereka sendiri dengan mengorbankan AS dan sekutu-sekutunya.

Pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang didukung Beijing dan Moskow di kota pelabuhan utara Tianjin merupakan acara diplomatik terbesar Tiongkok tahun ini, yang menarik tokoh-tokoh politik terkemuka termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Pada pertemuan puncak tersebut, Xi menjanjikan hibah sebesar 2 miliar yuan (USD280 juta) kepada negara-negara anggota SCO tahun ini, dan tambahan pinjaman sebesar 10 miliar yuan (USD1,4 miliar) kepada konsorsium perbankan SCO selama tiga tahun ke depan.

“Kita harus memanfaatkan kekuatan pasar kita yang sangat besar dan saling melengkapi secara ekonomi antarnegara anggota, serta meningkatkan fasilitasi perdagangan dan investasi,” ujar pemimpin China tersebut kepada para tamu undangan dalam pidato pembukaannya.

BacaJuga: Militer Israel Ungkap Penyebab Kegagalan dalam Invasi ke Gaza

Kemudian pada hari yang sama, Xi meluncurkan Inisiatif Tata Kelola Global yang baru, sebuah kelanjutan dari tiga “inisiatif” sebelumnya tentang keamanan, pembangunan, dan peradaban yang secara keseluruhan berfungsi sebagai kerangka umum bagi visinya tentang tatanan internasional yang dibentuk ulang.

“Saya berharap dapat bekerja sama dengan semua negara untuk sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara,” ujar Xi, berjanji untuk meningkatkan representasi dan suara negara-negara berkembang serta mempraktikkan multilateralisme – menggemakan seruan lama dari negara-negara berkembang.

“Kita harus terus merobohkan tembok, bukan membangunnya; mengupayakan integrasi, bukan pemisahan,” tambahnya.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |