Trump Desak Eropa Hentikan Impor Minyak Rusia, Perketat Sanksi ke China

3 hours ago 2

loading...

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak sekutu Eropa untuk menghentikan impor minyak mentah Rusia dan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap China. FOTO/Reuters

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak sekutu Eropa untuk menghentikan impor minyak mentah Rusia dan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap China. Langkah ini dinilai sebagai respons keras AS terhadap poros aliansi Moskow-Beijing yang semakin menguat. Kabar ini disampaikan oleh laporan CNN dan Reuters, mengutip sumber dari Gedung Putih.

Dalam sebuah konferensi video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin "Union of the Willing" kelompok negara pendukung Ukraina yang mencakup Inggris dan Prancis. Trump menekankan pentingnya menghentikan pembelian minyak Rusia. Menurutnya, penjualan minyak dan gas ke Uni Eropa (UE) telah memberikan pemasukan signifikan bagi Rusia untuk mendanai perang di Ukraina.

"Rusia memperoleh 1,1 miliar euro atau sekitar Rp19 triliun setiap tahun dari penjualan bahan bakar ke UE sehingga tekanan ekonomi juga harus diterapkan pada China, yang mendanai perang Rusia," ujar Trump seperti dikutip dari The Chosunilbo, Sabtu (6/9).

Baca Juga: Apakah BRICS Bakal Berkembang Pesat di Tengah Intimidasi AS?

Konferensi video yang berlangsung selama 90 menit itu dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen. Pertemuan tersebut menjadi ajang bagi Trump untuk menegaskan kembali komitmen AS dalam membela Ukraina sekaligus memperluas lingkup tekanan ekonomi.

Sikap Trump ini mencuat setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke parade militer China yang diselenggarakan untuk memperingati hari kemenangan. Pertemuan itu mengindikasikan bahwa Moskow dan Beijing semakin memperkuat kerja sama, termasuk dalam menghadapi AS.

Sikap ini juga menjadi kelanjutan dari pertemuan Trump dengan Putin di Alaska bulan lalu, yang berakhir tanpa kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Di dalam negeri, Trump juga mengumumkan kebijakan yang menyasar perusahaan semikonduktor Tiongkok.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |