Suadesa Festival 2025 di Jateng Bawa Berkah Usaha Kuliner Lokal

4 hours ago 2

loading...

Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Gasblock PGN Karangrejo, Jawa Tengah, 10-11 Mei 2025 bukan hanya menyuguhkan hiburan dan budaya, tapi juga membawa berkah bagi pelaku usaha lokal. Foto: Ist

MAGELANG - Pagelaran Suadesa Festival 2025 yang berlangsung di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 10-11 Mei 2025 bukan hanya menyuguhkan hiburan dan budaya, tapi juga membawa berkah bagi pelaku usaha lokal.

Salah satu yang merasakan dampaknya yakni Truntum Gasblock, sebuah tempat kuliner kekinian yang terletak persis di area Balkondes PGN Karangrejo.

Dengan latar hamparan sawah hijau dan perbukitan Menoreh, Truntum Gasblock menjadi destinasi bersantap yang memikat sekaligus tempat bersantai yang nyaman bersama keluarga atau sahabat. Lokasinya yang strategis tepat di samping lokasi festival membuatnya ramai disambangi pengunjung.

Baca juga: Strategi Perusahaan Kembangkan Bisnis Kuliner

Desa Karangrejo merupakan salah satu desa binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Suadesa Festival 2025 menjadi platform yang mendorong ekonomi desa lewat promosi UMKM serta pelestarian budaya lokal.

Festival tahun ini menghadirkan panggung seni dan budaya yang menampilkan musisi dan seniman lokal seperti Shaggydog, Irta Amalia, dan Om Janema. Lebih dari 40 tenant UMKM dari Desa Karangrejo dan Wringin Putih ikut ambil bagian menjajakan produk kreatif mereka.

“Kalau dibandingkan dengan hari biasa, pengunjung kami meningkat hingga 1.000% di bulan ini,” ujar CEO Truntum Gasblock Hari Dwi Putro, Rabu (14/5/2025).

“Waisak menarik wisatawan mancanegara, sementara Suadesa Festival jadi magnet bagi wisatawan lokal. Kombinasi yang luar biasa untuk kami,” tambahnya.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan PGN, Truntum Gasblock juga menggunakan gas bumi atau Jargas dari PGN sejak awal berdiri.

Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman menuturkan Suadesa Festival adalah refleksi komitmen terhadap gaya hidup berkelanjutan di tingkat desa. “Desa bukan lagi objek pembangunan melainkan subjek utama yang memimpin perubahan,” ujarnya.

Kolaborasi antara energi, pariwisata, dan ekonomi kreatif yang ditunjukkan lewat festival ini merupakan model pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“Melalui program CSR, kami ingin mendorong potensi lokal. Desa Karangrejo memiliki kekuatan besar di sektor UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Harapannya, Suadesa Festival terus tumbuh menjadi festival desa tahunan yang dinanti-nantikan,” katanya.

(jon)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |