loading...
Sepasang pesawat pengebom nuklir B-52 AS berkeliaran di wilayah udara Eropa dan Timur Tengah selama dua hari berturut-turut. Foto/X @CENTCOM
TEL AVIV - Sepasang pesawat pengebom B-52 Stratofortress Amerika Serikat (AS), yang mampu membawa bom nuklir, telah berkeliaran di wilayah udara Eropa dan Timur Tengah selama dua hari berturut-turut.
Pesawat-pesawat itu diluncurkan dari RAF Fairford di Inggris Raya dan melintasi wilayah udara Eropa dan Timur Tengah. Salah satu manuver mereka adalah mensimulasikan serangan. Namun, apa sebenarnya misi tak biasa dari pesawat pengebom berbahaya ini?
Komando Pusat (CENTCOM) AS, dalam pernyataan di X pada Jumat (21/2/2025), mengonfirmasi operasi kedua pesawat pengebom B-52 tersebut.
"Untuk kedua kalinya dalam kurun waktu 48 jam, Komando Pusat (CENTCOM) AS melaksanakan Misi Gugus Tugas Pengebom lainnya di Timur Tengah, 20 Februari, yang menunjukkan kemampuan proyeksi kekuatan dan integrasi negara mitra di kawasan tersebut," kata CENTCOM.
"Dua B-52 dari RAF Fairford, Inggris, terbang melintasi Eropa dan enam negara mitra di wilayah tanggung jawab CENTCOM selama misi mereka, yang meliputi pengisian bahan bakar udara dan misi pelatihan di lapangan tembak. Selain itu, satu negara mitra menyediakan pengawalan pesawat tempur untuk para pengebom selama misi berlangsung," paparnya.
Manuver sepasang pesawat pengebom itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Eropa dan Timur Tengah terkait perang Israel-Hamas yang sedang dalam gencatan senjata dan perang Rusia-Ukraina.
CENTCOM tidak merinci negara-negara mitra Amerika yang terlibat dalam pengawalan misi kedua pesawat pengebom B-52.
Namun, misi-misi sebelumnya telah memperlihatkan partisipasi dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Israel—sekutu-sekutu utama AS yang memiliki kekhawatiran yang sama atas ambisi regional dan jaringan proksi Iran.
Kehadiran B-52 di Timur Tengah merupakan sinyal yang jelas dan disengaja. Kemampuan pesawat untuk membawa muatan nuklir dan konvensional, ditambah dengan jangkauannya yang luas, menjadikannya komponen yang tangguh dari kemampuan serangan global Angkatan Udara AS.