Presiden Zionis Dambakan Israel-Arab Saudi Berdamai, lalu Merayakannya Bersama Mohammed bin Salman

6 hours ago 2

loading...

Presiden Zionis Israel Isaac Herzog dambakan Israel dan Arab Saudi berdamai, lalu merayakan perdamaian bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Foto/Atlantic Council

TEL AVIV - Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan dia mendambakan negaranya berdamai dengan Kerajaan Arab Saudi dan merayakan perdamaian tersebut bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Harapan besar itu disampaikan ketika gencatan senjata yang diawasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Jalur Gaza menawarkan prospek berakhirnya kekerasan di Timur Tengah.

Berbicara di kediamannya di Yerusalem, kepala negara Israel tersebut berbicara tentang peluang yang dia lihat setelah dua tahun konflik di mana negara di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak hanya terlibat dalam pertempuran paling berdarah dengan Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya, tetapi juga melancarkan serangan terhadap Iran, Hizbullah di Lebanon, Houthi Yaman, dan pasukan lainnya di Suriah.

Baca Juga: Trump Kecewa dan Jengkel Ketika Mohammed bin Salman Tegas Menolak Normalisasi dengan Israel

“Merupakan impian saya untuk dapat merayakan perdamaian, misalnya, dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dari Arab Saudi,” kata Herzog, yang dilansir Newsweek, Jumat (5/12/2025).

“Karena saya yakin tempat lahirnya Islam, tempat lahirnya agama monoteistik, dan tempat lahirnya Yudaisme bersama-sama akan mengubah dunia," katanya lagi.

“Itu akan menjadi momen yang luar biasa bagi saya, secara pribadi, dan bagi kawasan ini,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “masih banyak yang harus dilakukan.”

Bukan rahasia lagi bahwa perdamaian Tel Aviv dengan Riyadh adalah kunci utama upaya Israel untuk menormalisasi posisinya di kawasan tersebut.

Permintaan ini sangat tinggi karena Arab Saudi telah menekankan bahwa langkah tersebut hanya dapat diambil sebagai tanggapan atas peta jalan Israel menuju Negara Palestina, sebuah isu yang Herzog tolak untuk pertimbangkan secara langsung mengingat posisinya sebagai kepala negara.

Sikap Israel terhadap prospek kembali menempuh jalur negosiasi menuju kemerdekaan Palestina telah sangat terpengaruh oleh perang, menimbulkan rasa tidak percaya dan trauma yang juga dirasakan oleh warga Palestina sebagai akibat dari konflik tersebut, yang terus merenggut nyawa meskipun telah ada gencatan senjata. Namun, manfaat dari tercapainya kesepakatan bersejarah dengan Arab Saudi sangatlah besar.

Arab Saudi memiliki tempat yang unik di dunia Arab dan Islam sebagai tempat kelahiran Islam dan penjaga dua kota tersucinya—Makkah dan Madinah (kota tersuci ketiga adalah Yerusalem, tempat Masjid al-Aqsa berdiri).

Pengaruh Arab Saudi semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir berkat pertumbuhan ekonominya yang pesat, meningkatnya pengaruh geopolitik, dan transformasi berkelanjutan yang dipimpin oleh pemimpin de facto Pangeran MBS.

Dengan demikian, perjanjian normalisasi berpotensi membentuk kembali posisi Israel yang selama ini telah terkungkung dalam serangkaian konflik sejak didirikan pada tahun 1948.

Namun, melalui perang pertama melawan koalisi negara-negara Arab tetangga yang menyerang Israel saat kelahirannya, dan dalam beberapa perang berikutnya, Herzog mengatakan peluang perdamaian seringkali muncul dari sisa-sisa konflik.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |