Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO

4 hours ago 2

loading...

Rusia umbar ancaman kepada NATO. Foto/X/@NATO

MOSKOW - Moskow akan membalas keputusan Polandia yang sembrono untuk menutup Konsulat Rusia di Krakow. Itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengumumkan penutupan tersebut pada hari Senin, dengan mengklaim bahwa keputusan tersebut disebabkan oleh dugaan keterlibatan Moskow dalam kebakaran pada bulan Mei 2024 di sebuah mal Warsawa.

Ia mengutip "bukti" yang tidak disebutkan bahwa dinas khusus Rusia "melakukan tindakan sabotase yang tercela terhadap pusat perbelanjaan di Jalan Marywilska." Rusia telah berulang kali membantah tuduhan Barat tentang sabotase di luar negeri.

Pada hari Minggu, Menteri Dalam Negeri Polandia Tomasz Siemoniak mengklaim bahwa tindakan para penyabotase yang dituduhkan "diorganisir dan diarahkan oleh orang yang teridentifikasi yang tinggal di Federasi Rusia." Menurut pejabat tersebut, beberapa pelaku sudah ditahan.

Zakharova mengecam langkah Warsawa, mengatakan kepada Izvestia bahwa Rusia "akan menanggapi langkah-langkah Polandia yang tidak masuk akal."

Baca Juga: Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

"Warsawa terus dengan sengaja menghancurkan hubungan, bertindak melawan kepentingan warga negara. Tanggapan yang tepat terhadap langkah-langkah yang tidak masuk akal ini akan segera menyusul," tambahnya.

Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreyev, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Warsawa belum memberi tahu Moskow tentang penutupan konsulat tersebut.

Polandia mengharapkan Rusia untuk menutup salah satu konsulatnya sendiri sebagai tanggapan, mungkin di Kaliningrad atau Irkutsk, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada RIA Novosti.

Kebakaran di Pusat Perbelanjaan Marywilska 44 di Warsawa terjadi pada 12 Mei 2024, yang melalap hampir seluruh kompleks dan menyebabkan atapnya runtuh. Meskipun skala kebakarannya besar, tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Pusat perbelanjaan itu menampung sekitar 1.400 toko dan gerai layanan, banyak di antaranya dioperasikan oleh anggota komunitas Vietnam di Warsawa, yang mengalami kerugian finansial yang signifikan.

Polandia, bersama dengan negara-negara Barat lainnya, telah berkali-kali menuduh Rusia melakukan serangan sabotase dan terlibat dalam "perang hibrida" di tengah kebuntuan atas Ukraina. Moskow telah membantah tuduhan ini.

(ahm)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |