Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS

6 hours ago 1

loading...

Pendiri Blackwater Erik Prince sebut militer Rusia menjadi jauh lebih pintar dalam melawan senjata AS yang digunakan Ukraina. Foto/pentagon.mil

WASHINGTON - Erik Prince, pendiri dan mantan CEO perusahaan militer swasta Blackwater, berpendapat bahwa militer Rusia telah menjadi jauh lebih pintar dalam melawan senjata Amerika Serikat (AS) yang digunakan Ukraina.

Saat berbicara di Hillsdale College, Prince juga menyatakan skeptisisme atas klaim bahwa militer Rusia telah melemah secara signifikan dalam perangnya di Ukraina.

"Hal yang sangat dikuasai Rusia adalah peperangan elektronik," ujar pendiri perusahaan tentara bayaran Amerika tersebut.

Prince menekankan bahwa persenjataan canggih Amerika, seperti rudal Javelin, HIMARS, dan peluru artileri berpemandu Copperhead, sering kali menjadi tidak efektif dalam hitungan minggu.

"Itu berfungsi selama satu atau dua minggu, dan Rusia mencari cara untuk mengganggu navigasi atau jalur perintah, dan semuanya menjadi sia-sia,” paparnya.

Prince menguraikan alasan untuk menepis pernyataan bahwa pasukan Rusia telah melemah secara signifikan.

“Pertama-tama, jangan dengarkan politisi idiot yang berkata, ‘ya, kami telah menurunkan kemampuan tentara Rusia’. Tidak, kami telah menghabiskan banyak materi. Tentara Rusia telah menjadi jauh lebih pintar,” papar Prince, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (18/3/2025).

Dia menunjuk pada peningkatan pesat dalam kemampuan kontra-artileri Rusia, yang membandingkan waktu respons antara awal 2022 dan sekarang.

“Jika Anda menembak Rusia, dengan artileri pada bulan Maret atau April 2022, mereka akan membutuhkan waktu satu setengah jam untuk membalas dengan akurat. Sekarang, sekitar dua menit, yang berarti jika Anda menembak mereka, Anda sebaiknya berada di dalam kendaraan dan berlari kencang karena jika tidak, mereka akan menyerang Anda,” kata Prince.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |