Pembajakan Kereta Api Pakistan Berakhir Mengerikan, Pemberontak Habisi 21 Sandera

5 hours ago 2

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:13 WIB

loading...

Pembajakan Kereta Api...

Pembajakan kereta api oleh kelompok pemberontak di Pakistan berakhir dengan pertumpahan darah mengerikan. Para pembajak membunuh 21 sandera. Foto/EurAsian Times

ISLAMABAD - Pembajakan kereta api oleh kelompok pemberontak di Pakistan berakhir dengan pertumpahan darah mengerikan. Para pembajak secara brutal membunuh 21 sandera saat kebuntuan memuncak.

Para pemberontak yang mengenakan rompi berisi bahan peledak menyergap kereta yang membawa lebih dari 400 orang di Pakistan kemarin.

Laporan awal menyebutkan 16 pembajak tewas. Namun, laporan terbaru menyatakan ada sekitar 28 pembajak yang tewas.

Baca Juga

16 Pemberontak Tewas dan 100 Penumpang Dibebaskan dalam Aksi Penyanderaan Kereta Api di Pakistan

Pemerintah Pakistan belum memberikan informasi resmi tentang angka kematian tersebut sehari setelah kelompok pemberontak separatis menyerang kereta api di sebuah terowongan di wilayah terpencil di provinsi Balochistan barat daya.

Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicaranya, Jeeyand Baloch, awalnya mengatakan kelompoknya siap membebaskan para penumpang jika pihak berwenang setuju untuk membebaskan para militan yang dipenjara.

"Hari ini, pasukan musuh berupaya melakukan serangan bersenjata menggunakan artileri berat dan persenjataan canggih, yang menyebabkan bentrokan hebat," kata BLA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Mirror, Kamis (13/3/2025).

Pemerintah Pakistan telah menolak tuntutan serupa di masa lalu, dan sedikitnya 30 militan tewas dalam baku tembak awal sejak Selasa lalu.

Hingga Rabu malam, pasukan keamanan Pakistan telah menyelamatkan 190 dari 450 penumpang yang awalnya berada di dalam kereta, menurut tiga pejabat keamanan senior setempat.

Helikopter mendukung pasukan Pakistan di wilayah terjal itu, kata juru bicara Shahid Rind, yang menggambarkan serangan itu sebagai "tindakan terorisme".

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

...

45 menit yang lalu

Netanyahu Marah Luar...

1 jam yang lalu

Jakarta Masuk Puncak...

1 jam yang lalu

Ukraina Setuju Gencatan...

2 jam yang lalu

 Tentara Bayaran...

2 jam yang lalu

Ukraina Terima Gencatan...

5 jam yang lalu

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |