Pangan Lokal Tergerus Modernisasi, Pakar Dorong Literasi Pangan Nusantara

2 hours ago 2

loading...

Keberagaman pangan lokal Indonesia yang kaya nutrisi dan sarat nilai budaya kian tergerus perubahan gaya hidup masyarakat. Foto: Ist

JAKARTA - Keberagaman pangan lokal Indonesia yang kaya nutrisi dan sarat nilai budaya kian tergerus perubahan gaya hidup masyarakat. Produk olahan, makanan instan, hingga bahan pangan impor perlahan menggantikan bahan pangan lokal yang selama ini menjadi bagian dari keseharian masyarakat nusantara.

Hilangnya kedekatan masyarakat dengan pangan lokal dinilai tidak hanya mengurangi keragaman konsumsi, tetapi juga berpotensi melemahkan pola makan berimbang serta mengikis pengetahuan tradisional yang telah diwariskan lintas generasi. Padahal, pangan lokal menyimpan nilai sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuk identitas masyarakat Indonesia.

Baca juga: Diversifikasi Pangan Lokal Solusi Pengentasan Stunting

Research Director Center for Study Indonesian Food Anthropology (CS-IFA) Repa Kustipia mengatakan, pangan lokal tidak dapat dilepaskan dari perjalanan sejarah panjang masyarakat nusantara.

“Pangan lokal merupakan hasil dari trajektori sejarah panjang, mulai dari masa pemburu-peramu, pertanian awal, sistem agraris kerajaan, hingga masuknya sistem pangan kolonial dan industri modern. Semua fase itu membentuk cara masyarakat mengenal dan memaknai makanan,” ujarnya, Senin (22/12/2025).

Dari sisi riset, Kepala Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dwinita Wikan Utami menekankan pentingnya sinergi dalam pengembangan pangan lokal. “Pengembangan pangan lokal hanya bisa optimal jika peneliti, pemerintah daerah, dan masyarakat bekerja bersama. Hasil riset harus diterjemahkan menjadi praktik bermanfaat,” katanya.

Akademisi dan pakar entomologi Dadan Hindayana menyoroti potensi serangga sebagai sumber protein alternatif di masa depan. “Serangga unggul dari sisi kandungan protein dan efisiensi produksi dibandingkan ternak konvensional. Ini membuka peluang besar sebagai sumber protein masa depan,” ujarnya.

(jon)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |