Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat India, Pertikaian Memanas karena Kashmir

5 hours ago 2

loading...

Pakistan tutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India. Pertikaian kedua negara memanas, dipicu oleh pembantaian 26 turis Hindu di Kashmir. Foto/ANI

ISLAMABAD - Pakistan telah menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India di tengah memanasnya pertikaian kedua negara yang dipicu oleh pembantaian 26 turis Hindu di wilayah Kashmir.

Islamabad juga menolak penangguhan perjanjian pembagian air penting oleh New Delhi.

Penangguhan perjanjian itu merupakan salah satu respons India atas serangan kelompok bersenjata yang menewaskan 26 turis Hindu dan melukai banyak lainnya di wilayah Kashmir yang dikendalikan India pada Selasa sore lalu.

Pengumuman tindakan balasan India itu membawa hubungan antara negara tetangga bersenjata nuklir tersebut, yang telah berperang tiga kali, ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

New Delhi mengatakan ada unsur lintas batas dalam serangan itu dan menurunkan hubungan diplomatik dengan Pakistan pada hari Rabu, serta menangguhkan perjanjian tahun 1960 tentang pembagian air Sungai Indus dan menutup satu-satunya jalur penyeberangan darat antara kedua negara.

Polisi India menerbitkan pemberitahuan yang menyebutkan tiga tersangka dan mengatakan dua di antaranya adalah warga Pakistan, dalam serangan di Kashmir.

Meski demikian, New Delhi belum memberikan bukti apa pun tentang hubungan tersebut, atau membagikan rincian lebih lanjut.

Pada hari Kamis, Pakistan mengatakan akan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan milik atau yang dioperasikan India, menangguhkan semua perdagangan termasuk melalui negara ketiga dan menghentikan visa khusus Asia Selatan yang dikeluarkan untuk warga negara India.

Islamabad juga akan menggunakan hak untuk menangguhkan semua perjanjian bilateral dengan India, termasuk Perjanjian Simla tahun 1972. "Hingga New Delhi berhenti mengobarkan terorisme di Pakistan," kata kantor Perdana Menteri Pakistan dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025).

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |