Menag Kembangkan Pesantren Berstandar Cambridge di Tangerang

5 hours ago 4

loading...

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas pendidikan pesantren dengan mengembangkan madrasah berstandar internasional di Pondok Pesantren Al Ikhlas Assalam, Tangerang. Lembaga pendidikan ini ditargetkan mengadopsi kurikulum Cambridge sehingga para santri dapat memperoleh standar mutu global.

Menag mengungkapkan, penerapan standar Cambridge penting agar santri memiliki daya saing global. Dengan kurikulum internasional tersebut, lulusan pesantren tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga siap melanjutkan pendidikan ke universitas mancanegara tanpa hambatan bahasa maupun standar akademik.

"Kami bercita-cita menjadikan Ponpes Al Ikhlas terbaik di Tangerang. Nantinya Madrasah Aliyah di sini akan berstandar Cambridge, sehingga santri tidak perlu lagi jauh-jauh tes bahasa Inggris hanya untuk sekolah ke luar negeri," ungkap Menag saat memberikan sambutan pada Dzikir dan Doa Bersama untuk Negeri di Ponpes Al Ikhlas Assalam, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga: Meneladani Akhlak dan Keseharian Rasulullah SAW

Dalam kesempatan itu, Menag juga menjelaskan perbedaan mendasar antara madrasah dan sekolah umum. Menurutnya, sekolah adalah tempat mencari ilmu dari guru, sedangkan madrasah merupakan tempat mencari ilmu Allah melalui guru sebagai perantara. "Kalau di sekolah, proses belajar hanya sekadar transfer ilmu. Tapi di madrasah, ada tazkiyah atau pembersihan diri sebelum ta'lim (belajar). Itulah sebabnya, ilmu yang diperoleh santri lebih barokah," tegasnya.

Menag mencontohkan, para guru madrasah sebelum mengajar biasa memulai dengan doa, salat sunnah, membaca Al-Fatihah, dan niat tulus agar ilmu yang disampaikan membawa keberkahan bagi para santri. Saat ini, banyak bukti lulusan madrasah yang berprestasi di perguruan tinggi ternama. "Sarjana teladan di UGM, ITB, maupun Unisma Malang ternyata banyak dari kalangan anak madrasah yang hafal Al-Qur’an," jelasnya.

Menag berharap kehadiran Ponpes Al Ikhlas Assalam dapat menjadi pusat kaderisasi generasi berilmu sekaligus berakhlak. Bahkan, menurutnya, pondok akan membuka peluang subsidi biaya bagi santri yang kurang mampu. "Kehadiran pesantren ini adalah tiang penyangga langit. Selama masih ada orang yang berdzikir, la ilaha illallah, maka langit tidak akan runtuh. Mari kita perbanyak wirid dan doa agar anak-anak kita sukses dunia dan akhirat," pungkasnya.

(aww)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |