loading...
Presiden AS Donald Trump (kanan) diklaim pernah direkrut oleh KGB Uni Soviet pada tahun 1987 dan diberi nama sandi Krasnov. Foto/Screengrab video Sky News
MOSKOW - Alnur Mussayev, mantan perwira intelijen Uni Soviet, mengeklaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah direkrut oleh KGB pada tahun 1987 dan diberi nama sandi "Krasnov".
KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) adalah badan intelijen utama Uni Soviet yang beroperasi dari tahun 1954 hingga 1991. KGB dikenal sebagai badan intelijen yang paling disegani di dunia pada masa Perang Dingin.
Mussayev pernah bertugas di Direktorat ke-6 KGB di Moskow, yang bertanggung jawab atas dukungan kontra-intelijen dalam perekonomian.
Dia juga pernah menjadi kepala intelijen Kazakhstan setelah Uni Soviet bubar.
Mussayev mengatakan direktorat tempatnya berkarier di masa lalu memilki beberapa tujuan utama, yang salah satunya merekrut pengusaha dari negara-negara kapitalis.
Menurut Mussayev, Trump, yang saat itu adalah pengembang real estate New York berusia 40 tahun, adalah salah satu rekrutan tersebut. "Pada tahun 1987, direktorat kami merekrut Donald Trump dengan nama samaran Krasnov," tulisnya di Facebook, yang dikutip dari The Mirror, Minggu (23/2/2025).
Postingan Mussayev tidak menyertakan bukti untuk mendukung klaimnya, tetapi dalam komentar lebih lanjut dia membuat tuduhan mengejutkan lainnya.
"Hari ini, berkas pribadi 'Krasnov' telah dihapus dari FSB. Berkas tersebut dikelola secara pribadi oleh salah satu rekan dekat [Presiden Rusia Vladimir] Putin," katanya. FSB adalah badan intelijen Rusia penerus dari KGB Soviet.
Tuduhannya muncul di tengah spekulasi selama bertahun-tahun mengenai hubungan Trump dengan Rusia, yang dimulai sejak kunjungan pertamanya ke Moskow pada 1987.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya