loading...
LPKR berkomitmen mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan. Termasuk memberikan dampak transformatif bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen mengejar pertumbuhan berkelanjutan . Termasuk memberikan dampak transformatif bagi pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk untuk generasi mendatang.
Perusahaan menyadari bahwa pencapaian tujuan tersebut tidak dapat dilakukan sendirian. Oleh karena itu, LPKR menjalin kemitraan dengan berbagai mitra bisnis dan pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai guna menerapkan praktik terbaik dalam bidang environmental, social, and governance ( ESG ) serta memaksimalkan kekuatan masing-masing pihak.
”Dengan didukung struktur tata kelola keberlanjutan yang solid, kerangka kerja ini akan memandu perusahaan dalam memgintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi, kebijakan, dan operasi bisnis perusahaan,” kata Group CEO Lippo Indonesia John Riady dalam siaran pers, Kamis (10/4/2025).
LPKR memiliki kerangka kerja keberlanjutan yang menggambarkan pendekatan perusahaan dalam menciptakan nilai keberkelanjutan bagi para pemangku kepentingan yang terpatri di empat pilar utama. Keempatnya yakni, peningkatan kualitas hidup, kepedulian terhadap lingkungan, investasi pada sumber daya manusia, dan penerapan praktik terbaik.
Dalam hal peningkatan kualitas hidup, LPKR mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, serta berupaya memberikan taraf hidup dan peluang ekonomi sosial yang berkualitas bagi masyarakat lokal. Selain itu, berinovasi untuk meningkatkan penawaran dan pengalaman pelanggan.
Pilar kedua, yaitu kepedulian terhadap lingkungan, dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi dampak terhadap lingkungan, serta mengembangkan produk dan proses yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, LPKR juga fokus pada mitigasi risiko iklim dan pemanfaatan peluang terkait keberlanjutan lingkungan.
Pilar ketiga, berinvestasi pada sumber daya manusia, mencakup penciptaan lingkungan kerja yang adil dan inklusif, pengutamaan kesehatan, keamanan, serta kesejahteraan karyawan, serta upaya pengembangan dan pemberdayaan staf untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Pilar terakhir, mengedepankan praktik terbaik, mencakup komitmen untuk menjunjung tinggi standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan, mempromosikan praktik keberlanjutan di seluruh rantai nilai, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam kinerja ESG perusahaan.
(poe)