loading...
Kremlin sambut baik langkah Presiden AS Donald Trump yang berhenti menyebut Rusia sebagai ancaman langsung dalam dokumen strategi keamanan nasional baru Amerika. Foto/Sputniknews
MOSKOW - Kremlin pada hari Minggu menyambut baik langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berhenti menyebut Rusia sebagai ancaman langsung dalam strategi keamanan nasional baru Amerika. Sebaliknya, dokumen strategi itu menggambarkan kekuatan-kekuatan Eropa sedang mengalami kemunduran, sebagian besar sesuai dengan persepsi Moskow.
Strategi Keamanan Nasional AS menggambarkan visi Trump sebagai "realisme fleksibel" dan berpendapat bahwa AS harus menghidupkan kembali Doktrin Monroe abad ke-19, yang menyatakan Belahan Bumi Barat sebagai zona pengaruh Washington.
Dokumen strategi yang ditandatangani Trump tersebut juga memperingatkan bahwa Eropa menghadapi "penghapusan peradaban". Selain itu, dokumen itu menegaskan bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina merupakan kepentingan inti AS, dan bahwa Washington ingin membangun kembali stabilitas strategis dengan Rusia.
Baca Juga: Rusia Bombardir Ukraina dengan 653 Drone dan 51 Rudal saat AS-Kyiv Sibuk Berunding
"Penyesuaian yang kami lihat dalam banyak hal sesuai dengan visi kami," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada reporter televisi pemerintah Rusia, Pavel Zarubin, ketika ditanya tentang strategi baru AS tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (8/12/2025).
Ketika ditanya tentang janji dalam dokumen AS untuk mengakhiri persepsi—dan mencegah realitas—NATO sebagai aliansi yang terus berkembang, Peskov mengatakan hal itu menggembirakan.
Namun Peskov juga memperingatkan bahwa apa yang disebutnya sebagai "deep state [negara di dalam negara]" AS memandang dunia secara berbeda dari Trump, yang telah menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada jaringan pejabat AS yang diduga mengakar yang berusaha melemahkan mereka yang menentang status quo, termasuk Trump sendiri.






























