loading...
Saham India berjatuhan selama dua sesi berturut-turut pada hari Jumat (9/5/2025), hingga kehilangan nilai pasar sekitar USD83 miliar atau setara Rp1.353 triliun. Foto/Dok
JAKARTA - Saham India berjatuhan selama dua sesi berturut-turut pada hari Jumat (9/5/2025), hingga kehilangan nilai pasar sekitar USD83 miliar atau setara Rp1.353 triliun (dengan kurs Rp16.311 per USD). Kejatuhan bursa dipicu oleh perangIndia dan Pakistan yang semakin memanas, hingga membuat para investor was-was.
Konflik dua negara bersenjata nuklir itu, dimulai ketika India menargetkan beberapa lokasi "infrastruktur teroris" di Pakistan sebagai balasan atas serangan mematikan di Kashmir India bulan lalu. Pakistan langsung membalas, dan kedua negara telah bertukar serangan di perbatasan sejak saat itu.
Baca Juga: 3 Jet Tempur Rafale Ditembak Jatuh Pakistan, Saham Dassault Langsung Jeblok
Nifty 50 turun 1,1% pada hari akhir pekan kemarin, tetapi ditutup di atas level psikologis 24.000 poin, sementara BSE Sensex juga kehilangan 1,1% tetapi diakhiri di bawah level 80.000 yang dipegang pada hari sebelumnya. Pada titik terendahnya, bursa saham India diperkirakan kehilangan USD108 miliar.
Indeks jatuh sekitar 0,5% pada hari Kamis dan telah kehilangan sekitar 1,3% minggu ini, menghentikan rentetan kemenangan tiga minggu, atau yang terpanjang tahun ini.
"Dengan begitu banyak eskalasi, pasar domestik terasa gelisah karena aksi balasan dari Pakistan dapat menyebabkan konflik berkepanjangan dan meluasa," kata Kepala penelitian di Profitmart Securities, Avinash Gorakshaka seperti dilansir Reuters.
Fundamental bakal diabaikan untuk sementara, sentimen yang dipengaruhi oleh pembaruan dari konflik dapat mengganggu momentum pasar setidaknya selama seminggu jika pertempuran berlanjut. Indeks volatilitas naik untuk sesi kedelapan berturut-turut dan mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan.
Aset lainnya juga mengalami kerugian, ketika bank sentral terpaksa campur tangan untuk menghentikan penurunan rupee -mata uang India-. Baca Juga: India-Pakistan Saling Serang, Nilai Perusahaan Pertahanan Terangkat Lebih dari Rp82,3 T
Dampak perang terhadap pasar saham cukup besar. Dua belas dari 13 sektor utama mengalami penurunan minggu ini, sementara saham perusahaan kecil dan menengah kehilangan masing-masing 1,9% dan 0,8%.
Satu-satunya titik cerah adalah saham otomotif, yang terangkat 8,7% terimbas lonjakan dari Tata Motors berkat harapan bahwa kesepakatan perdagangan Inggris-AS akan meningkatkan harapan bagi unit Inggris-nya, JLR.
Hal itu menjadi yang teratas di antara 11 anggota Nifty 50 yang naik minggu ini. Analis mengatakan harapan perjanjian perdagangan AS-India dan ketahanan ekonomi negara itu akan membuat para trader tertarik pada pasar.
(akr)