loading...
Jenderal TNI (Purn) Mulyono mencapai puncak karier militer menjadi KSAD pada 2015-2018. Namun, siapa sangka dia sebelumnya sempat diterima jadi mahasiswa UGM. Foto/ tniad.mil.id
YOGYAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Mulyono mencapai puncak karier saat ditunjuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2015-2018. Namun, siapa sangka bahwa dirinya sebelum mengabdi di dunia militer sempat diterima menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Kisah ini berawal saat Mulyono lulus SMA. Waktu itu, ia mendaftar ke UGM dan sempat diterima.
Akan tetapi, garis takdir membawanya menuju jalan lain. Mulyono kemudian meninggalkan UGM setelah sempat tak masuk kuliah sampai tiga bulan.
Kisah Mulyono Tinggalkan UGM karena Lihat Taruna ABRI
Tamat pendidikan menengah atas, Mulyono awalnya ingin masuk kuliah seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya. Dulu, mereka berpesan agar dirinya tidak perlu memikirkan biaya, karena sudah kewajiban orang tua untuk membekali agar anaknya hidup layak di masa depan.
Setelahnya, Mulyono mendaftar kuliah di UGM. Berasal dari latar belakang keluarga petani, ia memikirkan tiga pilihan jurusan, yakni pertanian, peternakan, dan dokter hewan.
Sambil menunggu pengumuman dari UGM, Mulyono berlibur di rumah tantenya di Magelang. Kebetulan, pamannya di sana adalah seorang anggota TNI AD berpangkat Sersan Dua.
Suatu hari, Mulyono yang sedang mengantar tantenya melihat sekelompok remaja berseragam yang tengah berjalan dengan gagahnya. Penasaran, ia bertanya kepada tantenya.
“Mereka itu siapa Bulek?” tanya Mulyono.
“Itu taruna AKABRI (TNI),” jawab Buleknya.