loading...
WAJO - Kementerian Agama (Kemenag) mematangkan persiapan penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional pertama. Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media/Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ismail Cawidu, bersama Direktur Pesantren, Basnang Said, meninjau langsung sejumlah titik lokasi kegiatan di Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (5/9/2025).
Ismail Cawidu menegaskan bahwa MQK Internasional yang akan berlangsung 1 – 7 Oktober 2025 merupakan etalase Kementerian Agama sekaligus wajah Indonesia di mata dunia. “Acara ini akan melibatkan 10 negara. Satu kesalahan kecil bisa menjadi sorotan publik. Karena itu, setiap detail harus diperhatikan dengan cermat, terutama dalam aspek pelayanan,” ujarnya.
Ia menambahkan, suksesnya acara pembukaan akan menjadi kunci kelancaran rangkaian MQK. “Kalau pembukaan berjalan baik, semangat penyelenggaraan ke depan juga lebih positif. Karena itu, pembukaan harus sempurna sesuai kemampuan kita,” imbuhnya.
Baca Juga: Pengertian Syirik Beserta Jenis, Contoh dan Macam-macamnya
Ismail juga memberi perhatian pada media center sebagai pintu utama informasi MQK. “Media harus dilayani dengan baik. Siapkan fasilitas memadai, termasuk transportasi khusus. Berita positif tentang MQK harus mengalir sejak persiapan hingga penutupan,” jelasnya.
Peninjauan dilakukan di tiga titik utama. Pesantren As’adiyah Lapongkoda disiapkan sebagai lokasi perlombaan MQK antarsantri se-Indonesia. Kampus Ma’had Aly As’adiyah akan menjadi arena perlombaan tingkat Asia Tenggara dan Ma’had Aly. Sementara itu, Kampus As’adiyah Macanang diproyeksikan sebagai lokasi pembukaan MQK Internasional. Fasilitas yang dicek meliputi ruang lomba, akomodasi peserta, ruang transit tamu, gedung acara pembukaan, hingga jalur akses transportasi.
Direktur Pesantren, Basnang Said, menyampaikan bahwa persiapan ini melibatkan koordinasi lintas pihak, mulai dari panitia pusat, vendor, hingga pemerintah daerah. “Kami memastikan semua kebutuhan teknis dan nonteknis, mulai dari penempatan tamu, kesiapan listrik dan tenda, sampai toilet darurat. Semua harus sesuai standar agar MQK Internasional berjalan sukses,” ungkapnya.
Basnang menambahkan, kenyamanan peserta, ulama, dan tamu undangan menjadi prioritas. “Panitia juga sudah menyiapkan skema penjemputan di bandara,” ujarnya.
MQK Internasional I di Wajo akan diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Selain lomba, akan hadir pula rangkaian kegiatan pendukung seperti expo kemandirian pesantren, fajr inspiration, perkemahan pramuka santri nusantara, hingga penampilan seni.
(aww)