JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya

3 hours ago 1

loading...

JPMorgan mengungkapkan, peluang terjadinya resesi ekonomi AS pada tahun 2025 mencapai 40%. Bahkan menurutnya ancaman resesi bisa terbuka sangat lebar. Foto/Dok

SINGAPURA - Kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump berpotensi menggerus pertumbuhan ekonomi Amerika dan meningkatkan risiko resesi tahun ini, seperti diperingatkan oleh JPMorgan .

Kepala ekonomi global bidang investasi bank, Bruce Kasman mengatakan, peluang terjadinya resesi ekonomi AS pada tahun 2025 mencapai 40%. Bahkan menurutnya ancaman resesi terbuka lebar, ketika tarif yang diusulkan Trump pada mitra dagang utama berlaku di bulan April.

Ketika risiko semakin meningkat, Bruce Kasman juga mengingatkan, bisa menggerus daya tarik Amerika sebagai tempat yang menjanjikan untuk investasi. "Di mana kita berdiri sekarang adalah dengan kekhawatiran yang meningkat tentang ekonomi AS," kata Kasman di Singapura.

Meski begitu Ia menambahkan, bahwa proyeksi tersebut menyesuaikan kondisi yang terjadi. Pada awal tahun, Kasman awalnya memperkirakan risiko resesi Amerika mencapai 30%, tetapi sejak saat itu meningkat menjadi 40% dan bisa melebihi 50% jika tarif berlaku penuh.

JP Morgan saat ini memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2% untuk tahun 2025, tetapi proyeksi tersebut belum direvisi. Ekonom di Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga memangkas proyeksi pertumbuhan mereka dengan masing-masing menjadi 1,7% dan 1,5% pada tahun ini.

Beragam kebijakan tarif Trump telah mengguncang pasar saham AS, lantaran membuat investor berjuang untuk menentukan apakah pungutan itu permanen atau hanya berupa taktik untuk bernegosiasi.

Pada bulan Februari, Trump mengumumkan rencana penerapan tarif pada mitra dagang utama, sebagai upaya melindungi kepentingan Amerika. Pekan lalu, Ia juga menaikkan tarif untuk semua impor dari Meksiko dan Kanada menjadi 25% dan menggandakan bea masuk untuk semua produk China menjadi 20%, sebelum menunda beberapa kenaikan hingga 2 April, mendatang.

Trump juga mengancam akan memberlakukan rezim global tarif timbal balik, memperingatkan bahwa mulai 2 April, setiap negara akan menghadapi retribusi yang sama yang dikenakan pada barang-barang AS.

Tarif 25% untuk impor baja dan aluminium mulai berlaku pada hari Rabu, dan Uni Eropa dan Kanada menanggapi dengan tarif balasan. Ketika ditanya oleh Fox News dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu apakah AS menghadapi resesi, Trump mengatakan, saat ini adalah masa transisi. Trump menambahkan, "Kami membawa kembali kekayaan Amerika."

(akr)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |