Jepang Sebut 3 Negara Ini Jadi Ancaman Keamanan Terbesar sejak Perang Dunia II

10 hours ago 4

loading...

Jepang menyebut tiga negara jadi ancaman keamanan terbesar sejak Perang Dunia II. Foto/X/@visegrad24

TOKYO - Jepang menghadapi lingkungan keamanan terberat sejak Perang Dunia II karena tiga musuh potensial di Asia Timur – China, Rusia, dan Korea Utara – meningkatkan aktivitas militer di kawasan tersebut. Itu diungkapkan Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani.

"Tatanan perdamaian dunia yang ada sedang ditantang secara serius, dan Jepang berada dalam lingkungan keamanan yang paling parah dan kompleks di era pascaperang," ujar Menteri Pertahanan Jenderal Nakatani dalam pengantar buku putih pertahanan tahunan kementerian tersebut.

Aktivitas militer China menghadirkan "tantangan strategis terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya" bagi Jepang, demikian menurut laporan tersebut.

Beijing "dengan cepat meningkatkan kemampuan militernya secara kualitatif dan kuantitatif" sambil "mengintensifkan" aktivitas di sekitar kawasan tersebut, kata Nakatani, khususnya menyebut Kepulauan Senkaku, gugusan kepulauan di Laut Cina Timur yang dikuasai Tokyo tetapi juga diklaim oleh Beijing, yang menyebutnya Kepulauan Diaoyu.

Dokumen setebal 34 halaman tersebut memberikan gambaran suram tentang masa depan kawasan tersebut, terutama persaingan antara China dan Amerika Serikat, sekutu terpenting Tokyo.

"Keseimbangan kekuatan global sedang bergeser secara dramatis dan persaingan antarnegara terus berlanjut. Khususnya, persaingan antarnegara antara Amerika Serikat dan China kemungkinan akan semakin intensif di masa mendatang," demikian bunyi buku putih tersebut.

Makalah tersebut menyatakan bahwa meningkatnya aktivitas militer Tiongkok di sekitar pulau Taiwan yang dikontrol secara demokratis merupakan ancaman.

"China berupaya menciptakan fait accompli di mana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) beroperasi, dan meningkatkan kemampuan tempurnya yang sebenarnya," demikian bunyinya.

AS menyerukan sekutu Asia untuk meningkatkan pertahanan dalam menghadapi ancaman 'mendesak' Tiongkok, ungkap Hegseth di forum pertahanan utama

AS mengutip situasi serupa di Laut Cina Selatan dan menyatakan bahwa tindakan PLA di sana merupakan kekhawatiran Jepang yang sah karena Tokyo memiliki jalur laut utama yang melintasi jalur tersebut.

Jiang Bin, juru bicara Kementerian Pertahanan China, mengatakan pada hari Rabu bahwa Jepang "menggembar-gemborkan 'ancaman China', dan secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China."

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |