Israel Ancam Usir 970 Pilotnya karena Protes Perang Gaza

1 week ago 5

loading...

TEL AVIV - Komandan Angkatan Udara Israel mengancam akan mengusir sekitar 970 awak pesawat militer—termasuk pilot, perwira, dan prajurit—jika mereka tidak menarik tanda tangan mereka dari surat protes yang menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza, Palestina.

"Sekitar 970 awak pesawat, beberapa di antaranya dalam dinas cadangan aktif, menandatangani surat yang menentang perang tetapi tidak menyerukan penolakan untuk bertugas," tulis surat kabar Israel, Haaretz, yang melaporkan protes para pilot tempur militer Zionis.

Menurut laporan tersebut, dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin senior Angkatan Udara melakukan panggilan telepon pribadi kepada para anggota cadangan yang mendukung pesan protes tersebut, mendesak mereka untuk menarik kembali dukungannya.

Para komandan memberi tahu para anggota cadangan bahwa mereka akan dipecat jika mereka menolak untuk mematuhi, imbuh laporan Haaretz, yang dikutip Anadolu, Kamis (10/4/2025).

Setelah ancaman tersebut, hanya 25 penanda tangan yang menarik nama mereka dalam daftar protes, sementara delapan lainnya meminta untuk menambahkan tanda tangan mereka.

Para penanda tangan surat protes tersebut, termasuk perwira senior Angkatan Udara dan pilot, berpendapat bahwa "pertempuran di Gaza melayani kepentingan politik, bukan kepentingan keamanan."

Anggota oposisi Israel telah lama berpendapat bahwa perang di Gaza dimaksudkan untuk memungkinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menjabat dan tidak ada hubungannya dengan keamanan Israel.

Beberapa hari sebelumnya, Panglima Angkatan Udara Mayor Jenderal Tomer Bar bertemu dengan beberapa penanda tangan utama surat protes. Selama pertemuan tersebut, perwira cadangan mengkritik tajam keputusan Bar untuk mengancam semua penanda tangan dengan pemecatan, menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar hukum dan etika yang melanggar hak personelcadangan untuk mengekspresikan pandangan politik, menurut laporan Haaretz.

Bar membalas bahwa masalahnya bukan hukuman, dengan mengatakan, "Mereka yang menandatangani teks yang mengklaim dimulainya kembali perang terutama bersifat politis dan merugikan prospek pembebasan sandera tidak dapat memenuhi tugas cadangan mereka."

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |