IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS

10 hours ago 3

loading...

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (28/4). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (28/4). Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, secara teknikal, IHSG masih tertahan pivot 6.700 dengan pergerakan mendatar pada Stochastic RSI di overbought area.

"Sehingga, kami memperkirakan IHSG masih dapat menguji 6.700," kata Valdy dalam risetnya, dikutip Minggu (27/4).

Dari domestik, Investor menanti rilis data Inflasi Indonesia pada akhir pekan depan (2/5). Inflasi diperkirakan meningkat ke 1,2 persen year on year di April dari 1,03 persen year on year di Maret.

Sementara, Inflasi inti diperkirakan meningkat lebih terbatas (20 bps) menjadi 2,5 persen di April. Peningkatan ini seiring dengan periode Idul Fitri pada awal April.

Dari Amerika Serikat, data Advance GDP Growth Rate kuartal I 2025 serta Personal Consumption Expenditure (PCE) price Index di Maret menjadi fokus pasar. Kedua data ini akan dirilis pada Rabu (30/4).

Sedangkan, advance GDP Growth Rate kuartal I 2025 diperkirakan melambat ke 0,4 persen quarter on quarter di kuartal I dibandingkan 2,4 persen di kuartal IV tahun lalu. "Fluktuasi pada penerapan tarif Trump mendasari hal tersebut," ujar Valdy.

Sejumlah saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

(nng)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |