loading...
Utusan Khusus Presiden RI bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menilai pembangunan tanggul laut raksasa menjadi langkah mendesak untuk melindungi masyarakat di Teluk Jakarta. Foto/Dok
JAKARTA - Utusan Khusus Presiden RI bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengingatkan bahwa ancaman perubahan iklim semakin mengkhawatirkan. Ia menilai pembangunan tanggul laut raksasa menjadi langkah mendesak untuk melindungi masyarakat dari kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat setiap tahun.
Dalam acara Investing on Climate di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jumat (5/12/2025), Hashim menyebut bahwa dampak perubahan iklim kini semakin parah dan menimbulkan banyak korban, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara tetangga. Menurutnya, kondisi pesisir Pulau Jawa menjadi salah satu contoh ancaman yang nyata.
Baca Juga: Proyek Tanggul Laut Raksasa Rp1.341 Triliun Tak Kunjung Dibangun, AHY Ungkap Alasannya
"Kita bisa lihat ya di Jakarta Utara dan dampak daripada itu banyak rakyat kita yang dari, ya maaf ya, saya kira yang paling kena dampak negatif adalah rakyat kita dari lapisan bawah. Yang melihat setiap tahun, kalau tidak salah naik 2,5 cm atau 5 cm setiap tahun," terangnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia harus segera membangun tanggul laut raksasa untuk melindungi sepanjang pesisir utara Pulau Jawa yang padat penduduk. Hashim juga memperingatkan bahwa tanpa pembangunan infrastruktur besar tersebut, potensi dampaknya bisa sangat luas.
Ia menyebut ratusan juta jiwa berisiko terdampak jika permukaan laut terus naik tanpa mitigasi serius. Baca Juga: Proyek Tanggul Laut Raksasa Rp1.750 T Dilirik Investor China hingga Korea
"Kita harus membangun suatu tanggul laut raksasa. Bukan hanya untuk menjaga Teluk Jakarta malah untuk menjaga panti utara seluruh Pulau Jawa. Coba dibayangkan ya, kalau tidak salah, kalau itu tidak dibangun nanti kurang lebih 80 sampai 100 juta jiwa bisa terkena dampak negatif," ujar Hashim.
(akr)





























