loading...
Hamas serahkan 4 jasad sandera yang dibom pasukan Israel di Gaza. PM Israel Benjamin Netanyahu marah dan ancam balas dendam. Foto/Ashraf Amra/Anadolu Agency
GAZA - Hamas telah menyerahkan empat jasad sandera Israel, yang semuanya tewas akibat pengeboman pasukan Zionis di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah dan mengancam akan membalas dendam terhadap wilayah Gaza. Dia mengabaikan penyebab kematian empat sandera tersebut.
Empat jasad sandera tersebut; Shiri Bibas, kedua anaknya—Ariel dan Kfir—dan Oded Lifshitz, diserahkan ke Palang Merah Internasional di kota Khan Younis, Gaza selatan, pada hari Kamis berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza, mengatakan empat sandera itu tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta selama perang genosida selama 16 bulan di daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam pernyataan pertamanya setelah Hamas menyerahkan empat jasad sandera Israel tersebut, Netanyahu melalui kantornya mengatakan: "Suara darah orang-orang terkasih kita berteriak kepada kita dari tanah. Itu mengharuskan kita untuk menyelesaikan masalah dengan para pembunuh bejat itu—dan kita akan menyelesaikan masalah dengan mereka."
"Mengembalikan keempat jenazah ini memaksa kita untuk memastikan bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober tidak akan pernah terjadi lagi,” paparnya, yang menunjukkan niatnya untuk melanjutkan perang di Gaza, sebagaimana dikutip dari Anadolu, Jumat (21/2/2025).
Hamas mengatakan pasukan Israel bertanggung jawab atas kematian para sandera karena mengebom lokasi tempat mereka ditahan.
Kelompok itu menekankan bahwa mereka memperlakukan tawanan secara manusiawi dan berusaha melindungi mereka.
Disebutkan bahwa serangan Israel yang sama yang menewaskan keempat tahanan itu juga menewaskan 17.881 anak Palestina dalam apa yang digambarkan Hamas sebagai “pengeboman kriminal Israel di Gaza.”
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya