Geger Sumpah Palapa, Ibu Penguasan Majapahit Turun Tangan Temui Gajah Mada

5 hours ago 2

loading...

Di pidato pelantikan sebagai Mahapatih, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang membuat pejabat Istana Majapahit terkejut dan membuat polemik. FOTO/IST

JAKARTA - UCAPAN Gajah Mada saat dilantik jadi Mahapatih Majapahit membuat geger. Di pidato pelantikannya itu Gajah Mada mengucapkan sumpah yang membuat pejabat Istana Majapahit terkejut dan membuat polemik.

Sumpah yang dikenal Sumpah Palapa itu membuat perbincangan di internal Istana. Sebagian pejabat ada yang setuju dengan ucapan Gajah Mada, tapi sebagian lagi menyangsikan sumpah yang diucapkan mahapatih tersebut. Posisi penguasa Kerajaan Majapahit yang dijabat Tribhuwana Tunggadewi pun terjepit.

Gayatri, ibu Tribhuwana Tunggadewi, sampai harus turun tangan untuk memastikan hal tersebut. Ikut campurnya orang tua penguasa Majapahit itu guna memastikan dan mendapatkan penjelasan perihal ucapan Gajah Mada di Sumpah Palapa itu. Perdebatan sempat terjadi antara Gayatri dan Gajah Mada yang masih memilih pada pendiriannya.

Gayatri menghargai pendapat Gajah Mada dan mendukung langkah Gajah Mada menyatukan nusantara melalui sumpahnya. Gayatri yang merupakan istri pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya itu akhirnya setuju dengan ucapan sumpah Gajah Mada usai perdebatan panjang.

Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" menyebut, Gayatri menyampaikan persyaratan khusus kepada Gajah Mada. Syaratnya yakni mengusulkan tiga tahap untuk menyukseskan gagasan Gajah Mada.

Tahap pertama adalah menggiring tetangga-tetangga terdekat agar mau masuk ke dalam kendali langsung Majapahit, untuk menjaga kedaulatannya. Wilayah yang disebut Negara Agung ini, akan meliputi seluruh negeri di Jawa, Madura, dan Bali.

Gayatri berujar mudah-mudahan mereka mau bergabung dengan konfederasi atas kehendak sendiri, meski kekerasan akan digunakan seandainya diperlukan. Hal ini dikatakan Gayatri agar mengakomodir ide gagasan Gajah Mada yang dilantik menjadi Mahapatih Majapahit.

Tahap kedua dari permintaan Gayatri melibatkan wilayah Mancanegara. Kelompok wilayah ini meliputi negeri-negeri tetangga di luar Negara Agung, tempat pengaruh budaya dan sistem pemerintahan Majapahit tidak terlalu besar, yaitu Sunda, kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Tengah, Lombok, Sumatera Utara, dan Selatan.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |