Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk

4 hours ago 1

loading...

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan terima kasih kepada tentara Korea Utara yang membantu merebut Kursk. Foto/X

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin menegaskan kembali rasa terima kasih negaranya atas dukungan Korea Utara kepada Moskow dalam merebut kembali wilayah perbatasannya di Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan pada bulan Agustus tahun lalu.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kremlin, Putin mengatakan bahwa unit-unit tentara Korea Utara memainkan peran aktif dalam mendorong pasukan Ukraina keluar dari wilayah perbatasan "dengan mematuhi sepenuhnya hukum internasional" dan kesepakatan kemitraan strategis yang ditandatangani antara Moskow dan Pyongyang pada November 2024.

"Teman-teman Korea bertindak berdasarkan rasa solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati. Kami sangat menghargai ini dan secara pribadi berterima kasih kepada Presiden Urusan Negara Kamerad Kim Jong-un, seluruh pimpinan dan rakyat DPRK," kata Putin lebih lanjut.

Putin mencatat bahwa Rusia memberikan penghormatan kepada "kepahlawanan, pelatihan khusus tingkat tinggi, dan dedikasi" para prajurit Korea Utara yang, katanya, "memenuhi tugas mereka dengan kehormatan dan keberanian, menutupi diri mereka dengan kemuliaan yang tak pernah pudar."

"Kami yakin bahwa hubungan persahabatan, bertetangga baik, dan kerja sama antara negara kita, yang ditempa di medan perang, akan terus berkembang dengan sukses dan dinamis di semua bidang," tambahnya.

Pada hari Sabtu, Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov menyatakan bahwa Rusia telah mengambil alih kembali kendali wilayah perbatasan Kursk, sekaligus berterima kasih kepada tentara Korea Utara yang berpartisipasi dalam aksi militer di wilayah tersebut dalam konfirmasi resmi pertama keterlibatan Pyongyang dalam perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada bulan Februari 2022.

Staf Umum Ukraina mengatakan pernyataan Gerasimov "tidak sesuai dengan kenyataan," dengan mengklaim operasi pertahanan Kyiv di wilayah tersebut masih berlangsung, tetapi situasi operasional di wilayah tersebut "sulit."

Sementara itu, Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia dapat memberikan bantuan militer kepada Korea Utara berdasarkan kesepakatan kemitraan strategis yang ditandatangani antara kedua negara akhir tahun lalu.

“Kami memiliki perjanjian kami sendiri yang berlaku, dan, menurut perjanjian ini, para pihak, pada kenyataannya, telah berjanji untuk memberikan bantuan yang signifikan satu sama lain jika diperlukan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dilansir RT.

Peskov mengatakan partisipasi tentara Korea Utara dalam upaya Rusia untuk merebut kembali kendali atas wilayah perbatasan Kursk menunjukkan efektivitas perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani antara kedua negara pada bulan November tahun lalu.

Juru bicara Kremlin menambahkan bahwa Rusia mengharapkan sinyal dari Ukraina mengenai dimulainya kembali perundingan langsung tetapi belum melihat adanya tindakan apa pun terkait hal ini.

Ia kemudian membantah adanya perundingan baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump, tetapi mengatakan bahwa perundingan tersebut dapat segera disetujui jika diperlukan.

(ahm)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |